Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati dalam peluncuran proyek branding pariwisata dan ekonomi kreatif menyampaikan harapannya agar kerja sama dbbbbengan World Intellectual Property Organization (WIPO) dapat meningkatkan nilai tambah produk dan jasa.

“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk dan jasa di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yang nantinya akan mendorong peningkatan produk dan daya saing usaha,” kata dia dalam siaran Humas Pemprov Bali diterima di Denpasar, Rabu.

Proyek ini sendiri merupakan inisiasi Kemenparekraf dan Kemenlu dalam menggandeng WIPO, sehingga Menparekraf Sandiaga Uno dan Deputy Director General for Regional and National Development Sector (RINDS) WIPO Hasan Kleib hadir langsung dalam peluncurannya di Pulau Dewata.

Di hadapan Menparekraf Sandiaga Uno, Wagub Bali yang akrab disapa Cok Ace itu menyampaikan bahwa ekonomi Pulau Dewata masih sepenuhnya mengandalkan sektor pariwisata, sehingga harus berbenah dan cepat menyesuaikan diri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya digitalisasi, cenderung sangat dinamis pertumbuhannya. Untuk itu, Bali yang mengandalkan sektor pariwisata dan ditunjang oleh usaha-usaha kecil lainnya, harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi,” ujarnya.

Menurutnya dunia usaha harus mampu mengimbangi digitalisasi usaha agar dapat bersaing di tingkat global, sehingga dapat mempersempit kesenjangan pengetahuan antara negara maju dan berkembang.

“Untuk meningkatkan daya saing usaha, diperlukan fasilitasi dari pemerintah agar mampu memperkuat identitas dan keseragaman kualitas usaha, salah satunya melalui fasilitasi kepemilikan sertifikat hak kekayaan intelektual (HAKI), khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata orang nomor dua di Pemprov Bali itu.

Melihat pentingnya kekayaan intelektual pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya dalam ranah pemasaran dan peningkatan pendapatan melalui peningkatan kapasitas usaha, maka Cok Ace sangat mendukung terselenggaranya kegiatan fasilitasi merek kolektif di Bali.

“Untuk itu melalui kegiatan ini, saya harap dapat memperkuat identitas dan keseragaman kualitas usaha, khususnya pada usaha ekonomi kreatif di Provinsi Bali. Dengan adanya fasilitasi ini, saya harap adanya peningkatan dalam perekonomian masyarakat Bali di sektor ekonomi kreatif dan sekaligus membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas,” harapnya.

Menparekraf Sandiaga Uno sendiri menyampaikan bahwa kerja sama dengan WIPO merupakan kolaborasi prioritas di lingkup dua kementerian terkait sebagai bentuk kerja sama konkrit yang manfaatnya dapat dirasakan langsung pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Proyek ini berfokus pada peningkatan nilai tambah dari produk lokal dan atau jasa melalui kekayaan intelektual khususnya brand dan desain. Peningkatan nilai tambah melalui kekayaan intelektual ini diharapkan dapat mendorong peningkatan daya saing usaha produk lokal dan menggali potensinya,” ujarnya.


Baca juga: Asia Media Summit mampu perkuat Bali jadi destinasi MICE kelas dunia

Baca juga: Saatnya Bali wujudkan pariwisata berkualitas

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023