Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara Hidayat Widiyanto di Medan, Rabu, mengatakan sebagai forum tertinggi yang membahas masalah kebahasaan dan kesastraan di Indonesia, Kongres Bahasa Indonesia (KBI) yang telah diselenggarakan sejak tahun 1938 hingga sekarang, memiliki peran penting dalam pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia.
"Medan memiliki sejarah terhadap perkembangan bahasa Indonesia yang ditandai dengan KBI ke-2 dilaksanakan di Medan pada tahun 1954. Pada tahun 2023, KBI kembali diselenggarakan dengan tema "Literasi dalam Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa" dan slogan "Adibasa, Adiwangsa," katanya.
Ia mengatakan, KBI XII memiliki tujuan untuk menetapkan arah kebijakan dalam pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia dengan menghimpun semua pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan berbagi informasi terkait dengan penanganan bahasa, khususnya bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Selain itu, kongres ini juga akan menghasilkan rekomendasi yang dapat menjadi masukan bagi pengambil kebijakan dalam menjalankan tugas dan fungsi pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia.
Baca juga: BBPA: Perlindungan bahasa daerah jadi program prioritas 2023
Baca juga: Balai Bahasa revitalisasi tiga bahasa daerah di Sumatera Utara
Sementara Penerjemah Ahli Madya Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristi, Ni Putu Ayu Widari dalam kesempatan yang sama mengatakan, Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara telah mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak kemerdekaan.
Bahasa Indonesia bukan hanya sebagai pengikat persatuan dan kesatuan bangsa, melainkan juga sebagai penghela ilmu pengetahuan. Sebagai penghela ilmu, bahasa Indonesia telah mampu mewadahi keberagaman konsep pengetahuan, baik konsep yang berakar pada kearifan Nusantara maupun konsep peradaban modern.
Kegiatan Kongres Bahasa Indonesia XII meliputi berbagai tahapan, termasuk pendaftaran pemakalah dan peserta, pengumuman pemakalah terpilih dan peserta terpilih, diseminasi kebahasaan dan kesastraan, pameran virtual, kelas mahir, dan persidangan.
Pendaftaran pemakalah dibuka dari tanggal 16 Januari hingga 2 Mei, sedangkan pendaftaran peserta dibuka dari tanggal 16 Januari hingga 2 Juli.
Pengumuman pemakalah terpilih dilakukan pada tanggal 2 Juni dan pengumuman peserta terpilih pada tanggal 2 Agustus. Selain kegiatan yang berkaitan dengan permakalahan, diadakan pula kegiatan diseminasi kebahasaan dan kesastraan pada bulan Maret hingga September.
Baca juga: Revitalisasi langkah strategis gelorakan penggunaan bahasa daerah
Baca juga: Kemendikbudristek revitalisasi 71 bahasa daerah di Indonesia
Pewarta: Juraidi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023