Kathmandu (ANTARA) - Peran teh sebagai ikatan penting yang menghubungkan Nepal dan China menjadi sorotan pada Selasa (16/5) di Kathmandu saat acara budaya teh mempertemukan banyak warga Nepal dan China.
Acara bertajuk "Tea for Harmony: Yaji Cultural Salon" ini mencakup pameran foto tentang sejarah dan budaya teh di China, pameran teko teh dari tanah liat, peragaan upacara minum teh, dan pembuatan minuman, serta digelar juga kuliah bertema teh.
Yaji dalam bahasa Mandarin berarti "mengumpulkan semua yang anggun", dan masyarakat China pada zaman dahulu, khususnya kalangan elite, menikmati teh bersama dengan musik, kaligrafi, dan kegiatan budaya lainnya.
Teh berakar kuat dalam budaya China, dan teh juga ada dalam budaya Nepal, kata Menteri Kebudayaan, Pariwisata, dan Penerbangan Sipil Nepal Sudan Kirati.
"Di China, teh dianggap sebagai simbol jembatan antara alam dan manusia, dan menyuguhkan teh untuk menyambut tamu merupakan tradisi lama di Nepal," ujar sang menteri dalam upacara pembukaan acara tersebut.
"Program-program seperti ini, saya yakin, membantu memperkuat hubungan antarmasyarakat kedua negara," imbuhnya. "Nepal bisa mendapatkan banyak manfaat dari China yang sedang bergerak menuju jalur kemakmuran."
Merujuk pada perkembangan tersebut, Duta Besar China untuk Nepal Chen Song menekankan bahwa langkah UNESCO sekali lagi membuktikan "pesona unik dan pengaruh global" dari budaya China, serta mencerminkan kontribusi penting peradaban China bagi keragaman budaya umat manusia.
"Teh tidak hanya sarana bagi kepercayaan China dalam keharmonisan antara manusia dan alam, tetapi juga merupakan ikatan penting yang menghubungkan China dengan seluruh dunia," kata Chen dalam upacara pembukaan.
Teh berasal dari China dan menjadi populer di seluruh dunia. Pada Desember 2019, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 21 Mei sebagai Hari Teh Internasional, dan "Teknik pengolahan teh tradisional dan praktik sosial terkait di China" dicantumkan ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada November 2022.
Dalam beberapa tahun terakhir, teh Nepal semakin meningkatkan kehadirannya di pasar China, dan China memberikan perlakuan tarif nol terhadap 98 persen Barang Kena Pajak (BPK) Nepal, termasuk teh, ungkap Chen.
"Kami menyambut Nepal untuk mengekspor lebih banyak produk teh yang berkualitas baik ke China, dan menantikan untuk melakukan lebih banyak pertukaran terkait teh demi memperdalam persahabatan kita," tambah Chen.
"Tea for Harmony: Yaji Cultural Salon" merupakan acara yang diselenggarakan di seluruh dunia sekitar tanggal 21 Mei.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023