Beijing (ANTARA) - China sepenuhnya melanjutkan operasi sosial dan ekonomi secara normal pada April 2023, dengan berbagai indikator output dan permintaan mencatat pertumbuhan yang lebih cepat sekaligus mengindikasikan berlanjutnya momentum peningkatan kinerja ekonomi.
Bulan lalu, ekonomi terbesar kedua di dunia itu mencatat ekspansi yang stabil dalam hal output industri, konsumsi, sektor jasa, dan sebagainya, demikian terungkap dari data Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China pada Selasa (16/5).
Output industri nilai tambah naik 5,6 persen secara tahunan (year on year/yoy), 1,7 poin persentase lebih tinggi dari bulan Maret.
Secara spesifik, produksi mobil energi baru dan sel surya masing-masing melonjak 85,4 persen dan 69,1 persen (yoy).
Penjualan retail barang konsumsi, indikator utama kekuatan konsumsi negara itu, melonjak 18,4 persen (yoy) menjadi hampir 3,5 triliun yuan (1 yuan = Rp2.126).
Indeks produksi dari sektor jasa China naik 13,5 persen (yoy) bulan lalu, 4,3 poin persentase lebih cepat dibanding bulan Maret.
Dalam empat bulan pertama tahun ini, investasi aset tetap naik 4,7 persen (yoy) menjadi 14,75 triliun yuan, dengan investasi di sektor manufaktur teknologi tinggi dan jasa masing-masing tumbuh 15,3 persen dan 13,4 persen.
Meskipun sejumlah indikator ekonomi utama menunjukkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, juru bicara NBS Fu Linghui mengingatkan sejumlah tantangan termasuk situasi internasional yang kompleks dan permintaan domestik yang tidak memadai.
Ke depannya, papar Fu, China akan memperluas permintaan, mempercepat pengembangan sistem industri modern, dan berupaya keras untuk mendorong pembangunan ekonomi berkualitas tinggi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023