Port Harcourt, Nigeria (ANTARA) - Lima pekerja gas Korea Selatan yang disandera di Nigeria dibebaskan, Kamis, setelah seorang pemimpin militan yang dipenjara meminta pembebasan orang-orang yang diculik 40 jam sebelumnya itu. Puluhan pemberontak yang bersenjata berat dari tiga kelompok berbeda melakukan penyerbuan mematikan terhadap sebuah pabrik gas alam di Delta Niger, Rabu. Mereka menuntut pembebasan pemimpin yang dipenjara, Mujahid Dokubo-Asari, sebagai imbalan atas pembebasan orang-orang Korea itu. "Seluruh lima tahanan Korea yang ditangkap oleh satuan kami dalam serangan di kamp Daewoo dibebaskan pukul 04.00 sore," kata Gerakan bagi Emansipasi Delta Niger (MEND) dalam sebuah pernyataan e-mail kepada media. "Mereka dibebaskan... atas permintaan Dokubo-Asari," katanya seperti diberitakan Reuters. Miabiye Kuromiema, seorang aktivis setempat yang berada dalam konvoi yang sama dengan para sandera ketika mereka pergi ke kantor pusat pemerintah daerah di Port Harcourt, mengatakan, kelima orang itu tampak sehat. "Mereka semua baik-baik saja. Mereka membaca surat kabar," kata Kuromiema kepada Reuters melalui telefon seluler. Di Seoul, Kantor Berita Yonhap mengutip istri salah seorang pekerja yang diculik itu yang mengatakan, "Saya begitu gembira dan berterima kasih ia kembali. Saya tidak akan mengizinkannya meninggalkan Korea Selatan lagi ketika ia pulang." Penculikan itu merupakan insiden terakhir dalam gelombang kekerasan terhadap industri energi di kawasan delta di Nigeria selatan itu, dimana militansi didorong oleh kemiskinan, pelanggaran hukum, korupsi dan perebutan kekuasaan atas bisnis pencurian minyak yang menguntungkan. Asari, yang beada di dalam penjara atas tuduhan pengkhianatan, meminta pembebasan mereka dalam sepucuk surat kepada kelompok gerilya itu pada Kamis. Sejumlah prajurit, polisi dan gerilyawan tewas dalam dua tembak-menembak selama penculikan itu, ketika sekelompok gerilyawan yang besenjatakan senapan serang dan granat roket menyerang fasilitas gas Cawthorne Channel dengan kapal-kapal motor cepat. Serangan-serangan MEND di beberapa bagian lain delta itu pada Januari dan Februari telah membuat produksi minyak Nigeria berkurang hingga seperempat, namun serangan Rabu itu tidak menimbulkan dampak berarti pada industri tersebut.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006