Jakarta (ANTARA) - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia memprediksi pertumbuhan kinerja keuangan (earnings) emiten pada 2023 mencapai enam persen.

“Angka yang tidak terlihat fantastis, namun apabila sektor komoditas dikesampingkan dalam perhitungan, masih banyak sektor lain yang dapat mencatat pertumbuhan earnings di atas 10 persen tahun ini,” kata Senior Portfolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Samuel Kesuma dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Manulife melihat momentum pendapatan emiten tetap positif pada kuartal I-2023 yang didukung oleh perbaikan aktivitas ekonomi. Terlebih, pada kuartal I-2023 ada periode Lebaran yang memberikan pertumbuhan penjualan eceran sebesar 7 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) dan 1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan ekonomi yang resilien, sambung Samuel, akan menjadi katalis bagi pertumbuhan kinerja keuangan emiten tahun ini.

Di sisi lain, Manulife melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada dalam kondisi stabil. Kestabilan ekonomi juga ditopang oleh inflasi yang menurun dan nilai tukar rupiah yang stabil.

Sementara itu, stabilitas kondisi domestik merupakan fondasi untuk mendukung kepercayaan investor terhadap pasar saham Indonesia. Dengan demikian, Manulife meyakini pasar Indonesia memiliki potensi yang besar.

Tak hanya dari sisi domestik, Manulife juga melihat potensi dari sisi global. Potensi katalis bagi pasar adalah apabila terdapat indikasi bahwa Federal Reserve (The Fed) mulai mempertimbangkan untuk melakukan pemangkasan suku bunga. The Fed diperkirakan sudah mencapai puncak suku bunganya sehingga dapat mendukung sentimen investor.

Potensi lain juga datang dari kemungkinan bila pelemahan ekonomi di Amerika Serikat (AS) lebih terbatas dari ekspektasi faktor.

Samuel juga menyebut tingkat valuasi pasar saham Indonesia saat ini dalam kondisi atraktif. Rasio harga saham (price earning ratio) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kini berada di kisaran 13 kali, masih di bawah rata-rata 15 kali, sehingga menawarkan titik masuk yang menarik bagi investor.

Baca juga: Manulife: Ekonomi Indonesia ada di posisi kuat hadapi risiko resesi AS
Baca juga: Survei Manulife: Orang-orang di Asia ingin memperpanjang rentang waktu kesehatan di masa pensiun
Baca juga: Survei Manulife sebut 83 persen masyarakat Indonesia butuh asuransi

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023