Seoul (ANTARA) - Korea Selatan (Korsel) akan memperingati 43 tahun pemberontakan prodemokrasi 1980 di kota barat daya Gwangju akhir pekan ini, kata Kementerian Urusan Patriot dan Veteran pada Rabu.
Sekitar 3.000 orang diperkirakan akan berkumpul di sebuah pemakaman nasional di Gwangju, 330 kilometer barat daya Seoul, pada Kamis untuk memperingati pemberontakan 18 Mei, sebuah peristiwa penting bagi demokratisasi negara itu.
Pada 18 Mei 1980, para demonstran, termasuk para mahasiswa, memprotes junta yang berkuasa saat itu yang dipimpin oleh Chun Doo-hwan, yang merebut kekuasaan dalam sebuah kudeta militer pada tahun sebelumnya.
Militer melakukan aksi penumpasan berdarah terhadap mereka, menyebabkan ratusan orang tewas.
Upacara selama 45 menit pada Kamis akan digelar dengan tema berbagi "semangat Mei bersama warga negara" sebuah pesan yang dimaksudkan untuk membangkitkan semangat gerakan Gwangju untuk menjaga nilai-nilai demokrasi liberal dan hak asasi manusia, menurut kementerian tersebut.
Acara peringatan tersebut akan menampilkan pertunjukan untuk menghibur keluarga yang berduka dan klip video wawancara dengan warga yang menyoroti upaya mereka untuk melestarikan "semangat Mei" dan bergerak maju menuju masa depan.
Pada akhir upacara, para peserta akan menyanyikan "March for the Beloved" secara serempak, sebuah lagu ikonik yang mewakili perjuangan bangsa di masa lalu untuk mencapai demokrasi yang terkonsolidasi.
Isu terkait menyanyikan lagu bersama-sama pernah menjadi isu kontroversial di masa lalu karena beberapa politikus sayap kanan menghindarinya, sebagian karena hal itu disukai oleh lawan liberal mereka.
"Kami berharap (upacara) ini akan menjadi kesempatan untuk mengingat bahwa demokrasi Korsel telah mengakar kuat melalui pengorbanan dan pengabdian Gwangju," kata Menteri Park Min-shik.
Sumber: Yonhap-OANA
Baca juga: Puluhan ribu demonstran tuntut pengunduran diri Presiden Korsel
Baca juga: Protes saingan perdalam perpecahan terkait pelengseran Presiden Korsel
Baca juga: Warga Korsel demonstrasi di Malam Tahun Baru
Penerjemah: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023