Sumur-sumur ini memang sengaja dibuat supaya Balai Kota tidak kebanjiran lagi, seperti pada waktu itu. Pembuatan sumur resapan ini merupakan tindakan pencegahan,"

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah membuat sejumlah sumur resapan di Balai Kota untuk mencegah banjir di tempat tersebut seperti yang terjadi pada Kamis (17/1).

"Sumur-sumur ini memang sengaja dibuat supaya Balai Kota tidak kebanjiran lagi, seperti pada waktu itu. Pembuatan sumur resapan ini merupakan tindakan pencegahan," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.

Menurut Jokowi, akan dibuat sebanyak sembilan sumur tersebut di sekitar areal Balai Kota, yakni tiga sumur resapan di halaman Balai Kota dan enam lainnya menyebar.

"Sumur-sumur resapan ini memiliki kedalaman antara dua sampai 20 meter. Setiap pembuatan satu sumur resapan membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua hari," ujar Jokowi.

Selain mencegah banjir, Jokowi menuturkan pembuatan sumur tersebut juga bertujuan memberi contoh kepada masyarakat mengenai kriteria bangunan yang baik.

"Saya ingin semua bangunan di Jakarta memiliki sumur resapan, baik rumah sakit, sekolah, rumah, gedung dan lain-lain. Ini sudah saya beri contoh, semuanya harus menerapkan," ujar Jokowi.

Pada hari ini, menurut Jokowi, proses yang telah dilakukan adalah membuat lubang dengan kedalaman 50 cm dengan diameter satu meter sebagai alas alat bor.

"Selanjutnya, akan dibor sampai kedalaman 20 meter, sehingga dapat mencapai air tanah,"` tutur Jokowi.

Besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk pembuatan satu sumur resapan adalah sekitar Rp5 hingga Rp7 juta, tergantung pada kondisi tanah.

(R027/N002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013