Sekarang kita fokuskan kepada pencegahan. Semua penyakit bisa dicegah dan bisa diobati dan pengobatan sudah tersedia. Kepala Dinas melaporkan persediaan obat-obatan sudah ada, bahkan serum untuk bisa ular juga ada,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan persediaan obat-obatan bagi penanganan korban banjir saat ini tersedia dalam jumlah cukup sehingga tidak perlu ada kekhawatiran bagi para pengungsi maupun korban lainnya.
"Sekarang kita fokuskan kepada pencegahan. Semua penyakit bisa dicegah dan bisa diobati dan pengobatan sudah tersedia. Kepala Dinas melaporkan persediaan obat-obatan sudah ada, bahkan serum untuk bisa ular juga ada," kata Menkes usai melepas tim kesehatan untuk penanganan kesehatan paska banjir di gedung Kementerian Kesehatan Jakarta, Senin.
Para korban banjir disebut Menkes dapat mendatangi 136 pos kesehatan atau empat rumah sakit lapangan yang disiapkan oleh Dinas Kesehatan atau ke seluruh puskesmas yang telah disiagakan 24 jam penuh.
Sementara itu, Menkes juga telah melepas secara simbolis 147 tenaga kesehatan yang bertugas khusus untuk melakukan penanganan kondisi paska bencana terutama untuk mencegah munculnya wabah penyakit menular yang biasa muncul dalam bencana seperti banjir.
Kejadian luar biasa (KLB) akibat banjir tahunan di Jakarta disebut Menkes terjadi pada tahun 2007 lalu dimana juga terjadi banjir besar dan telah menimbulkan wabah diare di daerah Koja, Jakarta Utara.
Untuk banjir kali ini, Menkes mengaku belum mendapatkan laporan mengenai potensi wabah penyakit dan menyatakan kemungkinan besar tidak akan terjadi wabah akibat penanganan yang cukup cepat dilakukan tim selama tanggap darurat.
"Sekarang kelihatannya cukup cepat dipantau dan tidak banyak yang terjadi. Dan kesadaran untuk kebersihan cukup tinggi, karena pada dasarnya KLB paska bencana itu terjadi karena sampah. Banyak sampah, banyak tikus keluar yang menularkan leptospirosis yang bisa menular dengan cepat. Sampai sekarang belum ada laporan tentang leptospirosis," ujar Menkes.
Beberapa penyakit yang telah dilaporkan diderita oleh para korban banjir disebut Menkes adalah diare, gatal-gatal dan batuk pilek.
Menkes juga menegaskan bahwa semua biaya pengobatan bagi korban banjir akan ditanggung oleh pemerintah selama dibutuhkan.
(A043)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013