...548 jiwa mengungsi ke tempat aman.
Cianjur (ANTARA News)- Puluhan kepala keluarga (KK) yang masih bertahan di rumahnya di Kampung Puncak Pass, Desa Ciloto, Cipanas, Jawa Barat (Jabar), Senin, dipaksa untuk mengungsi karena pergerakan tanah terus meluas.
Bahkan akibat pergerakan tanah, sejumlah rumah milik warga di kawasan tersebut dilaporkan mengalami rusak berat dan beberapa diantaranya nyaris ambruk.
"Sampai hari ini, sudah 147 kepala keluarga, 548 jiwa mengungsi ke tempat aman. Hari ini, kami terpaksa mengungsikan belasan kk yang masih bertahan di rumahnya dengan berbagai alasan," kata Indra (36) salah seorang tim relawan BPBD Cianjur.
Sebagian kecil masyarakat tersebut, berdalih tidak memiliki tempat untuk menumpang dan takut rumah mereka dijarah. Sehingga mereka terpaksa diungsikan di sejumlah hotel dan wisma depsos yang dijadikan tempat penampungan di wilayah tersebut.
"Kita lakukan pendekatan terhadap masyarakat yang menolak mengungsi karena ditakutkan pergerakan tanah yang mulai meluas dan sebagian besar mengalami retakan bahkan dibeberapa lokasi terlihat longsoran mulai terjadi," tandasnya.
Sementara itu, hingga saat ini, puluhan kepala keluarga mengungsi di wisma depsos yang dinilai aman dari pergerakan tanah. Meskipun tetap melakukan aktifitas sehari-hari, ppara pengungsi berharap bisa segera pulang ke rumahnya.
"Harapan kami dapat segera pulang dan pergerakan tanah berhenti. Untuk beberapa hari kedepan, kami memilih untuk mengungsi karena takut pergerakan tanah dapat mengancam keselamatan," kata Erni (39) salah seorang pengungsi.
Dia menuturkan, beberapa hari lalu rumahnya mengalami retak dibagian dinding. Namun hari ini, sebagian dinding rengkah termasuk lantai rumah yang mulai amblas.
"Ini baru pertamakali terjadi di kampung kami. Saya sudah tinggal di kampung ini, sejak saya kecil dan sekarang sudah beranak tiga. Selama itu, belum pernah terjadi pergerakan tanah separah ini," ucapnya.
(KR-FKR)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013