agar terwujud keseimbangan harga dari hulu hingga hilir sehingga menjaga keberlanjutan tumbuhnya ekosistem telur nasional
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menjaga stabilitas harga telur dengan sejumlah upaya strategis dari hulu hingga hilir seperti menjaga harga pakan, pemantauan pergerakan harga hingga pelaksanaan bantuan pangan telur dan daging ayam.
“Ini dilakukan agar terwujud keseimbangan harga dari hulu hingga hilir sehingga menjaga keberlanjutan tumbuhnya ekosistem telur nasional,” kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa saat ini pemerintah sedang menjalankan program bantuan untuk 1,4 juta KRS di 7 provinsi dengan memberikan telur ayam 1 pack dan 1 ekor daging ayam karkas bersama ID FOOD, Holding BUMN Pangan yang berjalan mulai April sampai Juni 2023.
Penyaluran bantuan telur dan daging ayam untuk Keluarga Risiko Stunting (KRS), disebutnya, secara efektif menyerap telur dan daging ayam yang dihasilkan peternak mandiri dengan harga yang baik untuk disalurkan guna menurunkan angka stunting. Hal itu menjadi semacam closed loop yang terintegrasi dari hulu, tengah, hingga hilir.
Lebih lanjut Arief mengatakan NFA melalui aplikasi Panel Harga Pangan dengan denumerator yang tersebar di 514 kabupaten/kota, terus melakukan monitoring dan pemantauan pergerakan harga telur di seluruh provinsi dan kabupaten/kota setiap hari.
Baca juga: Bapanas minta Bulog percepat penyaluran bantuan beras tahap II
Baca juga: NFA galakkan konsumsi pangan beragam guna penuhi kebutuhan 40 zat gizi
“Apabila kondisi harga di produsen naik, kita cek jika masalahnya di harga pakan yang tinggi, kita upayakan untuk fasilitasi pendistribusian pangan komoditas jagung dari sentra produksi ke titik yang membutuhkan pasokan jagung untuk stabilkan harga pakan,” tuturnya.
Menurutnya, saat ini NFA secara konsisten melakukan fasilitasi distribusi jagung dari Gapoktan di sentra produksi seperti NTB dan Sulawesi Selatan ke peternak pulau Jawa, seperti Blitar, Kendal, Solo Raya, dan Lampung. Sampai dengan saat ini telah dilakukan fasilitasi distribusi jagung sebanyak 4,4 juta kg.
“Untuk menjaga keseimbangan harga telur maka upaya yang dilakukan harus menyeluruh, dari mulai memastikan stabilitas pasokan harga komoditas pakan di hulu hingga biaya logistik di hilir. Tentunya itu memerlukan sinergi dan kerja bersama,” ungkap Arief.
Adapun berdasarkan data Panel Harga Pangan per 14 Mei 2023, rata-rata harga telur di tingkat produsen berada di Rp25.840 per kg, sedangkan di tingkat konsumen Rp29.737 per kg.
Baca juga: Bapanas minta pemda perkuat cadangan pangan antisipasi El Nino
Baca juga: NFA tekankan pentingnya keanekaragaman pangan demi ketahanan pangan
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023