Sebanyak 795 orang wearga kelurahan Bidara Cina dan Kampung Pulo, Kampung Melayu, diungsikan di GOR Otista ini.
"Alhamdulillah masih mati, mangkanya sampai sekarang malas pulang ke rumah," kata Jeffrei, warga Bidara Cina kepada ANTARA News, Senin ini.
Bersama lima anaknya, tukang ojek ini sudah sejak lima hari lalu mendiami tempat pengungsian ini.
Keluhan serupa disampaikan Wasiah (45, juga warga kelurahan Bidara Cina, yang menghadapi kesulitan ganda berupa kotornya rumah namun tak bisa dia bersihkan karena air tak tersedia untuknya.
"Lumpur di rumah saya, setinggi satu meter. Jika listrik mati bagaimana saya mau menyalakan air untuk membersihkan rumah?" katanya.
Wasiah yang sedang menggendong cucunya, Ani (9), mengharapkan PLN segera menghidupkan kembali listrik di perumahannya sehingga mereka bisa secepatnya pulang ke rumah.
Namun, Erika (10), yang juga mengungsi di pengungsian Otista agaknya tidak ingin kembali ke rumahnya yang direndam banjir banding itu.
"Enakan di sini, dingin, di rumah panas," kata Erika merujuk tempat di mana dia lagi mengungsi itu.
(adm)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013