biasanya berada pada kisaran Rp 27.000 hingga Rp 28.000 per kilogram

Jakarta (ANTARA) - Harga telur ayam di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, terus merangkak naik sejak bulan Ramadhan 1444 Hijriah hingga mencapai Rp 32.000 per kilogram.

Salah satu pedagang telur ayam di Pasar Kramat Jati, Rodiah (55), Selasa, mengatakan, harga telur ayam kini mencapai Rp 32.000 per kilogram, padahal sebelumnya Rp 28.000 per kilogram atau naik 14 persen.

"Harga telur biasanya berada pada kisaran Rp 27.000 hingga Rp 28.000 per kilogram. Paling rendah hanya Rp 25.000 per kilogram. Itu sebelum puasa, sebulan setelah puasa langsung melonjak terus hingga saat ini," ujarnya.

Melonjaknya harga telur ayam berpengaruh langsung terhadap penurunan omzet pedagang.

Rodiah mengaku keuntungan penjualannya hanya sekitar Rp 1.000 hingga Rp 2.000 untuk satu kilogram telur ayam

"Tapi, Alhamdulillah segitu juga masih dapat untung, bisa dipakai buat putar modal," katanya.

Pedagang telur lainnya, Ati (50) menjelaskan kenaikan harga telur tersebut berpengaruh pada daya beli konsumen.

Bahkan, jumlah pembeli terus menurun sejak tiga hari belakangan ini. "Naiknya sudah tiga hari yang lalu. Yang naik telur ayam negeri. Naik dari agennya," ucapnya.

Menurut dia, kenaikan harga telur kerap terjadi menjelang Hari Raya Idul Adha, tuturnya.

Baca juga: Bapanas salurkan bantuan telur dan ayam perkuat penanganan stunting
Baca juga: Pemprov DKI subsidi harga telur ayam jadi Rp10 ribu per kilogram
Baca juga: Mendag: pemerintah tanggung biaya distribusi telur untuk tekan harga

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023