Atlet angkat besi Indonesia Juliana Klarisa menunjukan medali emas usai upacara penghargaan pemenang pada perlombaan kelas 55 kilogram putri SEA Games 2023 di Taekwondo Hall, Olympic Complex, Phnom Penh, Kamboja, Minggu (14/5/2023). Juliana Klarisa berhasil meraih medali emas dengan total angkatan 186 kilogram dari angkatan terbaiknya di Snatch 81 kilogram sedangkan di Clean and Jerk 105 kilogram. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc.

Kuda hitam dan debutan

Selain itu ada juga kelas 55kg putri atas nama Juliana Klarisa yang menjadi kuda hitam. Hadi mengungkapkan semula Juliana tidak ditarget medali emas. Namun melihat absennya juara bertahan llifter Filipina Hidilyn Diaz yang fokus di Kejuaraan Asia 2023, ada peluang untuk Juliana.

"Kelas 55kg memang tidak ada di Olimpiade, jadi lifter dari kelas ini naik ke kelas 59kg dan mereka turun di Kejuaraan di Jinju, Korea Selatan. Juliana berhasil memaksimalnya dengan persiapan matang," kata Hadi menambahkan.

Juliana Klarisa membuat kejutan dengan menyabet medali emas setelah membukukan angkatan snatch 81kg dan clean and jerk 105kg. Sehingga total angkatannya 186kg.

Juliana mengaku lebih percaya diri karena Hidilyn Diaz yang meraih medali emas pada SEA Games XXX/2019 Filipina dan XXX/2021 tahun lalu di Vietnam, absen.

"Dia yang mengalahkan saya di Filipina. Sekarang absen jadi itu membuat saya berusaha untuk memanfaatkan momentum. Tetapi lifter kedua Filipina yang tampil kali ini juga tidak bisa dientengkan," kata Juliana yang pada SEA Games 2019 meraih perunggu.

Juliana meraih medali emas usai mengalahkan wakil Filipina Rosalinda Faustino yang meraih perak dengan angkatan snatch 80kg, clean and jerk 104k, dan total 184kg. Sementara perunggu menjadi milik atlet tuan rumah Try Sopheakreach yang mengemas snatch 36kg, clean and jerk 47kg, dan total 83kg.

Baca juga: Lifter Juliana Klarisa buat kejutan raih emas di kelas 55kg putri

Tsabitha Alfiah Ramadani juga sukses menyumbang medali emas di kelas 64kg. Dia menjadi yang terbaik setelah melakukan angkatan snatch 97kg, clean and jer dengan 107kg, dan total 204kg.

Tsabitha mengalahkan wakil Vietnam Dinh Thi Thu Uyen dengan 96kg (snatch), 98kg (clean and jerk), dan 194kg (total). Perunggu menjadi milik Nur Syazwani Radzi asal Malaysia yang membukukan total angkatan 184kg, hasil dari 80kg angkatan snatch dan 104kg untuk clean and jerk.

Selain medali emas, Indonesia membawa pulang perak melalui Muhammad Zul Ilmi dan Nurul Akmal yang bersaing pada hari terakhir, Selasa.

Muhammad Zul Ilmi gagal mempertahankan medali emas di kelas 89kg putra yang diraih di Vietnam setelah membukukan 145kg pada angkatan snatch, 183kg untuk clean and jerk, sehingga total angkatan 328kg.

Peraih emas adalah Quoc Toan yang sekaligus memecahkan tiga rekor angkatan milik Zul Ilmi di Vietnam yakni dengan 155kg (snatch), 190kg (clean and jerk), dan 345kg (total). Perunggu diraih Tabique dengan 140kg (snatch), 170kg (clean and jerk), dan 310kg (total).

Nurul Akmal juga harus puas dengan perak setelah belum mampu menyaingi lifter asal Thailand Duangaksorn Chaidee di kelas 71kg putri.

Lifter putri Indonesia putri Indonesia Nurul Akmal melakukan angkatan clean and jerk pada pertandingan angkat besi nomor +71 kg putri SEA Games 2023 di Taekwondo Hall, Olympic Complex, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023). Nurul Akmal hanya meraih medali perak setelah melakukan angkatan snatch 115 kg dan clean and jerk 148 kg sehingga total angkatannya menjadi 263 kg, sementara medali emas diraih lifter putri Thailand Duangaksorn Chaidee dan medali perunggu diraih lifter Vietnam Si Ro Pha. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.

Baca juga: Dejavu Nurul Akmal yang belum mampu saingi kekuatan lifter Thailand

Lifter asal Aceh itu harus puas kembali pulang dengan perak setelah membukukan angkatan snatch 115kg, clean and jerk dengan 148kg, dan total angkatan 263kg.

Sedangkan Chaidee digdaya dengan menyabet medali emas usai melakukan angkatan snatch 122kg, clean and jerk 148kg, dan total angkatan 270kg.

Perunggu menjadi milik wakil Vietnam Si Ro Pha yang melakukan 106kg angkatan snatch, 140kg pada clean and jerk, dan total angkatan 246kg.

Tak hanya menurunkan atlet andalan, PB PABSI juga melakukan kaderisasi dengan tampilnya dua lifter debutan yakni lifter asal Lampung Muhammad Husni yang berhasil meraih perunggu di kelas 55kg putra dan perunggu diperoleh lifter putri asal Jawa Timur, Luluk Diana Tri Wijayana di kelas 49kg putri. Dua perunggu sisanya disumbangkan Mohammad Yasin (67kg putra) dan Restu Anggi (71kg putri).

PABSI tetap tidak mau terlena dengan hasil di SEA Games 2023. Masih ada tugas berat yang harus dihadapi yakni Asian Games XIX/2022 di Hangzhou, China dan meloloskan lifter sebanyak mungkin ke Olimpiade XXXIII/2024 Paris, Prancis.

"Hasil dari Kamboja ini akan kami evaluasi lagi, terutama menghadapi dua ajang multievent yang sangat penting. Saya berharap para atlet tisak berpuas diri, malahan ini menjadi motivasi mereka untuk meningkatkan prestasi selanjutnya," kata Sekretaris Jenderal PABSI Djoko Pramono.

Baca juga: Indonesia kunci slot tuan rumah Kejuaraan Dunia Angkat Besi
Baca juga: Presiden IWF terpukau dengan aksi Rahmat Erwin di SEA Games 2023

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023