Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup melemah dipimpin oleh saham sektor transportasi & logistik.

IHSG ditutup melemah 35,18 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.676,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,23 poin atau 0,56 persen ke posisi 929,76.

"Untuk pergerakan IHSG secara teknikal diperkirakan masih cenderung 50:50, dalam artian masih bisa untuk membentuk lower low menguji ke area 6.622," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Selasa.

Di sisi lain, lanjut Herditya, meskipun indeks Amerika Serikat (AS) dan regional Asia mayoritas bergerak menguat, namun, secara sentimen pergerakan IHSG masih cenderung tertekan dengan kecenderungan sentimen dari global.

Adapun, sentimen dari global tersebut, seperti pergerakan harga batubara dunia yang masih tertekan, ditambah dengan pelaku pasar masih menantikan hasil pertemuan presiden AS dengan DPR AS untuk membahas debt ceiling AS, untuk menghindari adanya gagal bayar pada Juni 2023 nanti, yang akan berdampak ke perekonomian AS.

Dari dalam negeri, kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 3,94 miliar dolar Amerika Serikat (AS) periode April 2023, atau tiga tahun secara berturut-turut neraca perdagangan mengalami surplus.

Surplus tersebut dibentuk dari nilai ekspor April sebesar 18,03 miliar dolar AS dan nilai impor sebesar 15,35 miliar dolar AS.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu sektor kesehatan sebesar 0,40 persen.

Sedangkan, sepuluh sektor terkoreksi yaitu sektor transportasi & logistik turun paling dalam minus 2,12 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor teknologi yang masing-masing turun minus 1,60 dan minus 1,31 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu OKAS, JARR, ESTA, CUAN dan KAYU. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni HAJJ, KDTN, BRIS, SCMA, dan TYRE.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.242.180 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,52 miliar lembar saham senilai Rp8,43 triliun. Sebanyak 200 saham naik, 347 saham menurun, dan 197 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 216,69 poin atau 0,73 persen ke 29.843,00, indeks Hang Seng menguat 7,11 poin atau 0,04 persen ke 19.978,25, indeks Shanghai melemah 19,75 poin atau 0,60 persen ke 3.290,99, dan indeks Strait Times melemah 3,76 poin atau 0,12 persen ke 3.210,96.

Baca juga: Kurs rupiah melemah Selasa sore menjadi Rp14.820 per dolar AS
Baca juga: Saham Asia tertekan data lemah China, Topix tembus tertinggi 33 tahun
Baca juga: Wall St naik tipis, data manufaktur angkat kekhawatiran pelambatan AS

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023