Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menilai program transmigrasi merupakan program yang berhasil, karena telah memindahkan, menata, dan menempatkan penduduk sebanyak 2,2 juta Kepala Keluarga atau sekitar 9,2 juta jiwa.

"Saya melihat program transmigrasi ini sebagai program yang berhasil. Program ini sukses memindahkan, menata dan juga menempatkan kurang lebih 2,2 juta kepala keluarga, atau kalau jumlah seluruhnya mencapai 9.2 juta jiwa," kata Cak Imin dalam keterangan resminya, diterima di Jakarta, Selasa.

Untuk itu, Cak Imin saat menghadiri Rakornas Transmigrasi dan Pembekalan Mahasiswa KKN di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, mendorong adanya perubahan transmigrasi dari konsep tradisional menjadi modern dan berasas transpolitan. Ia menjelaskan, paradigma modernitas dalam program transmigrasi merupakan suatu keharusan.

"Konsep transmigrasi modern ini sebetulnya sudah ditawarkan sejak Tahun 2018 yang dikenal sebagai transmigrasi transpolitan, untuk menjawab berbagai permasalahan transmigrasi yang tengah dihadapi saat ini. Program ini mampu menyelenggarakan perencanaan hingga penempatan transmigran hanya dalam waktu kurang dari 1 tahun," ujarnya.

Baca juga: Cak Imin harap pemimpin bangsa gemakan Sholawat seantero negeri

Baca juga: Cak Imin tidak daftar bacaleg karena fokus Pilpres 2024

Di sisi lain, lanjut Cak Imin, transmigrasi modern transpolitan merupakan salah satu upaya yang bersama untuk meningkatkan eksistensi program transmigrasi dalam percepatan pembangunan wilayah maupun pemerataan persebaran penduduk di Indonesia.

"Saya berharap segenap pemangku kepentingan dapat memberikan dukungan untuk program transmigrasi transpolitan ini. Salah satu bentuk dukungan nyata adalah dengan sharing anggaran baik Kementerian, Lembaga, ataupun Pemerintah Daerah," harapnya.

Cak Imin menyatakan lokasi transmigrasi yang juga mencakup wilayah perbatasan, secara nyata telah mendorong pembangunan dan peningkatan perekonomian di wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolasi baik secara akses maupun secara sumber daya.

"Kalau kita lihat data saat ini telah terbentuk 10.688 kelompok tani (poktan), 1.135 koperasi, 495 pasar, 812 BUMDes, dan 50 Kawasan Sentra Produksi CPO," tutur dia.

Selain itu, dia menambahkan, lokasi transmigrasi juga telah menyangga keamanan pasokan pangan. Menurut dia, ada banyak lokasi transmigrasi ditanami padi yang luasnya mencapai 3,3 juta hektare, ditanami jagung seluas 310 ribu hektare, dan ditanami sawit seluas 1,1 juta hektare.

Cak Imin mengatakan keberhasilan transmigrasi bukannya keberhasilan Kemendes PDTT semata melainkan keberhasilan banyak pihak yang terlibat. Ia mendorong adanya kolaborasi antar sektor untuk membangun dan mengembangkan transmigrasi.

"Pemerintah bersama dengan DPR, selaku representasi rakyat, di parlemen bekerja bahu-membahu mewujudkan pembangunan nasional untuk kesejahteraan masyarakat. Kita saling bermitra, saling mendukung untuk kebaikan dan kemaslahatan rakyat NKRI," ucap Cak Imin.

Selain dihadiri oleh ribuan mahasiswa UGM peserta KKN, Rapat Koordinasi Nasional ini juga dihadiri sejumlah tokoh. Antara lain Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Rektor UGM, serta Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023