Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meminta jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes untuk memperkuat kerja sama dengan multisektor dalam mengentaskan masalah stunting.

“Target pertama dalam atasi stunting sesuai pesan Presiden adalah stunting turun di bawah 14 persen secara nasional di tahun 2024. Diperlukan komitmen dan kerja sama dari seluruh stakeholder, termasuk sektor swasta dan kelompok-kelompok masyarakat,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.

Ketika menghadiri Sosialisasi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting dan Penyerahan Bantuan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di Aula Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes di hari Minggu (14/5), Hasto mengatakan gotong royong mampu mempercepat capaian dari program gerakan penimbangan, gerakan makan telur dan protein hewani lainnya.

Sikap gotong royong tersebut patut untuk dioptimalkan dalam upaya penurunan stunting melalui kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat hingga desa.

Dengan demikian pemantauan terkait gizi keluarga dan ketahanan pangan di Indonesia bisa lebih terevaluasi. Ia juga menilai gotong royong bisa mendorong revolusi perilaku hidup yang lebih sehat dan bersih, sehingga tidak ada lagi kelahiran anak stunting lainnya.

Sebab berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 menunjukkan jika prevelensi stunting di Jawa Tengah pada 2022 berada pada 20,8 persen,, sementara Brebes sudah berada pada angka 10 persen.

Baca juga: BKKBN: Pendataan keluarga hal krusial guna perkuat basis data stunting

Hasto berharap capaian ini bisa membuat pemerintah setempat lebih memfokuskan diri untuk menggencarkan sosialisasi dan KIE soal percepatan penurunan stunting.

“Brebes jumlah baduta yang stunting ada 3.000, berati jauh di bawah 14 persen, sedangkan untuk Balitanya hanya 11.000 lebih sedikit. Dengan demikian merupakan capaian luar biasa yang dilakukan Brebes," ujarnya.

Pj Bupati Brebes Urip Sihahudin menyatakan jajarannya sudah berupaya melalui program Gerakan Atasi Stunting Peduli Donasi Telur (Gaspol) sebagai bentuk kerja sama multisektor yang menjadi kunci keberhasilan menurunkan angka stunting.

Kemudian aksi konvergensi dengan dunia usaha terus dioptimalkan, dengan tujuan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Brebes bisa lebih ditekan lagi, dan bisa mencapai nol stunting.

“Upaya yang telah kami lakukan tidak hanya memberikan bantuan langsung berupa telur dan semacamnya. Namun lebih lanjut dengan adanya proses pembimbingan, agar mau mengubah pola fikir, pola asuh, pola didik, pola hidup masyarakat, sehingga akhirnya tidak ada lagi stunting di tengah masyarakat kabupaten Brebes," ujarnya.

Baca juga: BKKBN distribusikan PMT bagi ibu hamil & baduta stunting di Temanggung

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023