Santiago (ANTARA News) - Stephane Peterhansel meraih gelar kelima kalinya juara Reli Dakar kategori mobil pada Sabtu, dan secara keseluruhan gelar ke-11 sepanjang karirnya,. Kompatriotnya Cyril Despres mengamankan mahkota kelima kategori sepeda motor.
Peterhansel, juara kategori roda empat pada 2004, 2005, 2007, dan 2012, serta menjadi juara kategori sepeda motor pada enam kesempatan lain, mengalahkan rekor Ari Vatanen yang telah bertahan selama 25 di ajang reli yang sangat menguras tenaga ini.
"Ini adalah saat istimewa - 15 hari balapan yang penuh emosi dan tensi dan, sekarang, semua tekanan telah lenyap," kata Peterhansel, yang menjadi favorit setelah dua mantan juara Carlos Sainz dan Nasser Al Attiyah terpaksa mengundurkan diri dari Reli Dakar.
"Ini adalah pertama kalinya sejak saya membalap sampai menyelesaikannya, mobil-mobil tidak mengalami masalah mekanis apapun. Ini adalah mobil terbaik yang pernah saya kendarai."
"Iin bukan kemenangan mudah, karena kami tahu mobil-mobil (Sainz dan Al- Attiyah) akan cepat. Namun situasi ini membuat saya dapat fokus sejak awal balap. Saya menyerang untuk membuka celah antara saya dan rival-rival saya."
Pereli Spanyol Nani Roma memenangi stage terakhir di ajang ini, dan kemenangan keempatnya pada 2013, ketika reli 8.000 kilometer ini berakhir dengan 150 kilometer menuju Santiago.
Peterhansel, yang ambil bagian pada Reli Dakar ke-25nya, melaju menuju stage terakhir untuk mengamankan kemenangan dalam waktu 42 menit 22 detik atas pereli Afrika Selatan Giniel de Villiers yang mengendarai Toyota.
Leonid Novitskiy asal Rusia berada di peringkat ketiga, dengan selisih satu jam 28 menit 22 detik di belakang rekan setimnya di Mini, Peterhansel.
Despres, yang mengendarai KTM, menambahi gelar 2013 kepada rangkaian kemenangannya pada 2005, 2007, 2010, dan 2012.
Ruben Faria asal Portugal menduduki peringkat kedua, terpaut sepuluh menit 43 detik dari rekan setimnya itu, sedangkan pereli Chile Frandisco Lopez, yang juga menunggangi KTM, di peringkat ketiga, dengan terpaut 18 menit b48 detik dari sang juara.
"Benar bahwa saya perlu melintasi garis dan melihat semua gambar-gambar dan orang-orang di sini tahu bahwa tidak seorang pun dapat mengambil kemenangan ini dari saya," kata Despres.
"Hari ketika memenangi Dakar menjadi mudah, itu tidak akan menarik lagi. Dan hari seperti itu masih jauh."
"Ini begitu panjang, begitu berat, begitu panas, begitu dingin, anda harus bangun pagi-pagi, anda harus menemukan jalan keluar dari lingkungan berat di peru dan Chile, anda harus menghadapi batu dan kaktus di jalur dekat Cordoba."
"Ini begitu sulit untuk dapat dimenangi dengan mudah. Dan ini bahkan lebih baik ketika anda memenangi balap yang sulit."
(H-RF/A016)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013