Orientasi kami di DPD RI adalah agar negara sahabat seperti Republik Ceko dapat ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menerima kunjungan Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia Jaroslav Dolecek yang membahas agar hubungan bisnis dan perdagangan antara kedua negara perlu melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai kabupaten/kota di Indonesia.

"Orientasi kami di DPD RI adalah agar negara sahabat seperti Republik Ceko dapat ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia melalui perluasan kerja sama yang melibatkan pelaku ekonomi kelas menengah, kecil, dan mikro karena jumlah unit usaha mereka sangat banyak, sudah lebih dari 60 juta unit," kata LaNyalla dalam keterangan pers usai menerima Dubes Ceko di Ruang Delegasi Pimpinan DPD RI, Gedung Nusantara III, Jakarta, Senin.

Menurut LaNyalla, volume perdagangan bilateral akan jauh melampaui 255 juta dolar AS yang tercatat pada tahun 2022. Nilai investasi Ceko pun bisa berlipat ganda sebab kemitraan dengan perusahaan-perusahaan besar menghasilkan peningkatan investasi sebesar 200 persen dari investasi pada tahun 2021 sehingga mencapai 3,2 juta dolar AS pada tahun 2022.

LaNyalla menambahkan bahwa banyak peluang bisnis di bidang otomotif, perdagangan komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan, industri rumah tangga, manufaktur, serta industri kreatif yang marak di Indonesia.

"Daerah-daerah kami juga memiliki potensi besar untuk pengembangan energi terbarukan. Teknologi dan modal dari Ceko dapat masuk untuk bekerja sama dengan pelaku ekonomi di lebih dari 500 kabupaten/kota di Indonesia," jelas dia.

Sejak November 2021 ketika diadakan Sidang Komisi Bersama​ (SKB) Ke-5 Indonesia dan Ceko, kedua negara sudah sepakat untuk memperkuat kerja sama sektor-sektor prioritas, termasuk pengembangan sumber-sumber energi terbarukan.

"Makanya, sejalan dengan itu maka pebisnis dan investor Ceko dapat memanfaatkan peluang penyelenggaraan ASEAN Indo-Pacific Infrastructure Forum (AIPIF) pada tangga 6—7 September 2023 di Jakarta untuk menjajaki peluang investasi infrastruktur di berbagai daerah di Indonesia," tuturnya.

Baca juga: Ketua DPD RI meninjau operasional Pasar Turi Baru di Surabaya
Baca juga: Ketua DPD RI kunjungi Lapas Kelas I Surabaya

Sementara itu, Dubes Jaroslav sepakat para pelaku UMKM memang harus dilibatkan dalam kerja sama dua negara sebab kadang-kadang lupa bahwa pemain bisnis menengah dan kecil ini perlu mendapat perhatian.

"Tetapi begini, saat Perdana Menteri kami bertemu Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, delegasi Ceko datang dengan 30 perwakilan pengusaha dan saya kira mereka mewakili besar dan kecil. Kami diajak untuk berinvestasi di pembangunan IKN. Banyak dari kami yang tertarik ikut berpartisipasi. Makanya, perlu delegasi khusus yang membicarakan lagi soal kerjasama UMKM ini," kata dia.

Mengenai energi terbarukan, Dubes Dolecek menyampaikan negaranya sangat mahir dalam membangun mikroturbin.

Indonesia sangat banyak sumber daya air yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik dengan mikroturbin, terutama bagi daerah pedesaan.

"Energi matahari juga sangat besar di sini. Kita sangat mendukung pengembangan dan kerja samanya. Namun, perlu diingat tentu saja ada nilai dan harga dari perjanjian dan kerja sama," kata Dubes.

Dalam pertemuan itu, LaNyalla didampingi Wakil Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI Ema Yohana (asal Daerah Pemilihan Sumatera Barat), Habib Abdurrahman Bahasyim (Dapil Kalimantan Selatan), dan Sekjen DPD RI Rahman Hadi.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023