Kuala Lumpur (ANTARA) - Badan Meteorologi Malaysia (MET Malaysia) kembali mengeluarkan status berjaga-jaga dampak dari suhu panas untuk sejumlah kawasan di Semenanjung.
Menurut prakirawan cuaca MET Malaysia Syazwani Yahya, dalam prakiraan cuaca Senin pagi, status cuaca panas di sejumlah kawasan di Semenanjung Malaysia dan Sabah serta Sarawak, terutama di selatan Negeri Pahang dan juga Johor masih terjadi pada tahap berjaga-jaga, di mana suhu dapat mencapai maksimal 35 hingga 37 derajat Celsius (37 C).
MET Malaysia mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas luar ruang dan minum air secukupnya untuk menghindari dehidrasi.
Namun berdasarkan prakiraan status cuaca panas Semenanjung Malaysia terkini dari MET Malaysia yang dikeluarkan pada Senin, pukul 16.45 petang, terdapat delapan daerah yang ada pada Tahap 1 atau berstatus berjaga-jaga sekurang-kurangnya tiga hari berturut-turut.
Beberapa daerah tersebut yaitu di Padang Terap, Pasir Mas, Kuala Krai, Pekan, Bera, Rompin, Segamat, Muar. Sedangkan di Sabah dan Sarawak diprakirakan suhu maksimum hariannya kurang dari 35 C.
Baca juga: Pakar: Agar tetap terhidrasi baik, lindungi diri dari cuaca panas
Media lokal melaporkan penduduk di daerah Kuala Sungai, Selangor, sudah mulai menyimpan air untuk keperluan sehari-hari sejak sepekan lalu, termasuk menyisihkan air untuk keperluan minum dan memasak, sebagai antisipasi jika suplai air terputus.
Sedangkan berada tidak jauh dari Sungai Nenggiri di Negeri Kelantan, mereka mengatakan juga tidak memberi jaminan mendapat bekalan air bersih mengingat kondisi air sungai yang agak keruh.
Sementara itu, Penang juga telah melaksanakan operasi penyemaian awan untuk memastikan cadangan air baku di Bendungan Air Itam dan Bendungan Teluk Bahang terisi 50 persen pada 2 hingga 4 Mei 2023.
Upaya itu menambah bekalan air penduduk selama 3,5 hari dari Bendungan Teluk Bahan dan sehari untuk bekalan air dari Bendungan Air Itam.
Baca juga: Kota-kota China disengat udara panas, suhu diprediksi cetak rekor
Baca juga: BMKG: Suhu panas di beberapa wilayah Indonesia fenomena wajar
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023