Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengapresiasi penanganan COVID-19 di Indonesia karena Pemerintah hingga seluruh elemen masyarakat sudah bahu membahu dan bergotong royong mencegah penularan virus.

"Saya kira penanganan pandemi secara keseluruhan harus diapresiasi. Pemerintah dan seluruh masyarakat bahu membahu, bergotong royong, pada akhirnya kita bisa mengendalikan pandemi secara keseluruhan. Ini tidak sebatas ungkapan, penanganan pandemi dapat apresiasi dari WHO dan PBB. Negara lain pun memberikan apresiasi kepada Pemerintah kita," kata Rahmad dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Dia menyebut tidak hanya kolaborasi dari Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat yang berhasil meredam pandemi virus korona, tetapi juga adanya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Menggunakan PPKM ini suatu hal yang sangat jitu. Program gas dan rem juga kita apresiasi dan terima kasih saya ucapkan kepada semuanya," tambahnya.

Baca juga: BRIN-APEC bahas adopsi kecerdasan buatan dalam penanganan COVID-19

Dia juga mengatakan vaksinasi memegang peranan sangat penting dalam rangka pengendalian COVID-19, terutama pencegahan dari sisi tingkat keparahan pasien juga upaya untuk terhindar dari kematian.

"Ini suatu yang pantas kita apresiasi," katanya.

Rahmad pun mengingatkan agar seluruh elemen, baik masyarakat maupun Pemerintah, merenungi dan berkontemplasi setelah apa yang terjadi tiga tahun lalu saat pandemi COVID-19 menyerang Indonesia. Dari kejadian tersebut, ke depan diharapkan ketahanan kesehatan Indonesia menjadi lebih kuat.

"Bahan baku obat, alat kesehatan, jangan tergantung impor," ucapnya.

Baca juga: Jokowi ungkap betapa sulitnya manajemen "gas dan rem" tangani pandemi

Dia juga memperingatkan masyarakat bahwa bukan tidak mungkin ke depan pandemi bisa saja terjadi lagi, sehingga Indonesia harus siaga sistem kesehatannya.

"Sekarang kan 90 persen masih tergantung impor, makanya Pemerintah sekarang melakukan percepatan industri kimia dan farmasi agar bisa terwujud ketahanan kesehatan yang lebih baik. Terbukti pengadaan barang diprioritaskan agar memilih TKDN (tingkat komponen dalam negeri)," ujar Rahmad.

Baca juga: Epidemiolog: Penanganan COVID-19 Indonesia berkategori cukup baik

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023