Banda Aceh (ANTARA News) - Kepala Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias, Kuntoro Mangkusubroto, berterimakasih atas kritikan Ketua DPR-RI, Agung Laksono, yang menyoroti mutu rumah yang dibangun BRR untuk warga korban tsunami kualitasnya sangat jelek."Saya berterima kasih sekali, kita akan segera lihat dan perbaiki," kata Kuntoro saat meninjau kelanjutan pembangunan sarana pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Kamis.Kuntoro yang datang bersama penjabat Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Mustafa Abubakar, untuk meninjau peletakan terakhir beton pra cetak pembangunan pelabuhan Malahayati. Ia mengemukakan bahwa rumah yang dinilai Agung Laksono itu adalah yang dibangun tahun lalu.Sebelumnya, Ketua DPR RI, Agung Laksono, menyatakan kekecawaannya melihat rumah yang dibangun BRR Aceh-Nias untuk korban tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) karena kualitasnya jelek.Kondisi rumah yang telah selesai dibangun, menurut Laksono, sebagian terkesan asal jadi, berbeda dengan kualitas rumah yang dibangun beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang lengkap dengan fasilitas mandi,cuci dan kakus, sehingga masyarakat bersenang hati menerimanya. "Saya saja melihatnya kecewa, apalagi bagi masyarakat korban tsunami," ujar Agung Laksono pada hari Ranu (7/6). Menanggapi kritikan tersebut, Kuntoro mengatakan, hal itu wajar saja karena dari sekian banyak rumah yang dibangun, ternyata ada satu atau dua rumah yang mutunya buruk. Kuntoro berjanji, akan meningkatkan kualitas rumah yang jumlahnya sebanyak 41 ribu yang akan dibangun."Pengawasan lapangan adalah bagian yang akan kita perkuat. Jika sebelumnya kita perkuat aspek kuantitasnya, namun sekarang kualitasnya. Yang akan kita lakukan adalah memperkuat unit pengawasan dan pengujian, serta peningkatan kualitas," katanya.Ia pun menimpali, "Yang paling penting seluruh rumah yang akan dibangun itu harus mengikuti standar, diantaranya pada bagian dinding dan atap rumah. Supervisi lapangan kita tingkatkan, sehingga kontraktor tidak bekerja seenaknya." "Kita akan memperbaikinya, jika memang rumah itu mutunya jelek," demikian Kuntoro Mangkusubroto. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006