LaLiga Academy Malaysia akan melatih pemain berusia 8-18 tahun dengan "Laliga Methodology" sekaligus menempuh pendidikan purnawaktu (full-time), termasuk IGCSEs dan A-Levels, di Epsom. LaLiga Academy Malaysia akan dipimpin seorang Direktur Teknis dari LaLiga yang memastikan konsep latihan unggulannya diterapkan secara tepat pada seluruh tahap perkembangan pemain sepakbola usia muda ini.
LaLiga Academy Malaysia menjadi program terbaru dalam Sports Academies Epsom yang memadukan latihan olahraga dengan performa unggulan dan program akademik kelas dunia. "Sports Academies Epsom, bekerja sama dengan pemimpin di berbagai jenis cabang olahraga, menyediakan sebuah ekosistem bagi pelajar untuk mengeksplorasi minat olahraga pada jenjang yang tinggi. Kami meresmikan kemitraan dengan Patrick Mouratoglou, Mouratoglou Tennis Programme pada 2022, dan baru saja meluncurkan ECM Golf Academy agar pelajar dapat mengejar cita-citanya di dunia olahraga. Kami kini gembira menghadirkan LaLiga Academy Malaysia dan memberikan kesempatan bagi pesepakbola muda untuk mengasah kemampuan dengan metodologi LaLiga yang terkemuka," ujar Mark Lankester, CEO, EDUC8 group.
Olahraga sangat terintegrasi dengan kurikulum akademik saat ini—disusun berdasarkan keunggulan akademik Epsom College selama hampir 200 tahun di Inggris—agar pelajar dapat tinggal, belajar, dan berlatih dalam ekosistem pendidikan holistis yang sama-sama mengutamakan prestasi akademik dan olahraga. Matthew Brown, Kepala Sekolah Epsom, berkata, "Kami membina kegemaran belajar pada usia dini, serta menciptakan lingkungan yang aman, suportif, dan kondusif bagi pelajar untuk mengembangkan setiap minatnya. Maka, kami gembira bahwa kolaborasi ini memberikan kesempatan bagi pelajar untuk mendalami 'permainan indah' sepakbola—meningkatkan keahlian dan memainkan olahraga yang disukainya—tanpa mengorbankan prestasi akademik."
LaLiga Academy Malaysia merupakan proyek internasional terkini dari LaLiga Grassroots, inisiatif yang didesain untuk mempromosikan sepakbola pada tingkat akar rumput. Proyek ini telah berkembang hingga lebih dari 640 proyek yang dipimpin 900 pelatih di 50 negara. LaLiga Grassroots tampil sebagai pionir di antara liga sepakbola utama di Eropa berkat jaringan akademi sepakbola yang mengembangkan bakat internasional berusia muda. "Sepakbola kini berkembang pesat di Asia Tenggara, dan LaLiga gembira merambah Malaysia. Kami berhasil menemukan mitra yang tak hanya memiliki kampus terluas di Asia, namun juga menawarkan program olahraga yang ambisius bagi pelajar. Hingga kini, LaLiga Grassroots telah melatih lebih dari 200.000 pemain dan 25.000 pelatih lokal di seluruh dunia. Di sisi lain, kami turut mengakui pentingnya prestasi akademik. Kami sangat bangga atas kolaborasi yang mempertemukan dua pemimpin bidang olahraga dan pendidikan untuk membina generasi muda," kata Adrián Prol, perwakilan LaLiga di Malaysia.
Informasi lebih lanjut tersedia di situs EPSOM College Malaysia https://LaLiga.epsomschool.com/ atau situs LaLiga Grassroots https://www.laligagrassroots.com/.
TENTANG LALIGA GRASSROOTS
LaLiga Grassroots terbentuk pada 2021 untuk mendukung, mempromosikan, dan meningkatkan sepakbola pada tingkat akar rumput di seluruh dunia. Inisiatif ini memiliki empat unsur: pembinaan integral pemain muda, program latihan internasional bagi pelatih dan tenaga profesional lain di cabang olahraga ini, mendukung klub LaLiga dari sisi akademi pemain, serta penyelenggaraan turnamen internasional. LaLiga Grassroots menjadi langkah baru dalam pengembangan program olahraga, bidang yang digeluti LaLiga dengan melibatkan lebih dari 900 pelatih sejak 2015, mendidik lebih dari 25.000 pelatih, serta 200.000 pemain melalui lebih dari 640 proyek di 48 negara.
TENTANG EPSOM COLLEGE IN MALAYSIA
Berdiri pada 2014, Epsom College in Malaysia adalah sekolah dengan sistem pendidikan prasekolah hingga pra universitas yang menawarkan program sekolah biasa dan asrama di kampus seluas 50 hektar di Negeri Sembilan. Lokasinya dapat ditempuh selama satu jam dari Kuala Lumpur dan 15 menit dari Bandara Internasional Kuala Lumpur. Epsom College (Inggris) terbentuk pada 1855 dan Ratu Elizabeth II menjadi pihak pembina. Epsom College in Malaysia adalah satu-satunya sekolah internasional Epsom. Berdasarkan keunggulan akademi selama hampir 200 tahun, kurikulum Future Ready Epsom dirancang sesuai kebutuhan dunia modern—misalnya, meski belajar dengan English National Curriculum, serta mempersiapkan diri untuk IGCSE dan A-Levels, pelajar akan lulus dan menguasai bahasa Inggris, Mandarin, serta kurikulum Matematika Singapura. Pada 2022, 70% pelajar IGCSE di Epsom meraih nilai A*/A, sedangkan 63% pelajar A-Level meraih nilai A*/A—mereka juga diterima di universitas terkemuka, seperti Cambridge, Imperial, LSE, dan Stanford.
Epsom sama-sama mengutamakan kegiatan ekstrakurikuler dan kurikuler dalam program pendidikan holistis yang membina pelajar hingga di luar ruang kelas. Kampus Epsom dilengkapi fasilitas kelas dunia untuk kegiatan musik, drama, dan olahraga, termasuk lapangan kriket, rugby, dan dua lapangan sepakbola dengan rumput sintetis, satu aula olahraga dalam ruang dengan lapangan basket dan bulutangkis, lapangan squash, studio menari, serta kolam renang. Kompleks tenis yang baru dibangun—lapangan keras dan tanah liat di dalam dan luar ruang yang berstandar ITF, serta area fisioterapi dan latihan khusus—di Epsom menjadi lokasi Mouratoglou Tennis Programme. Epsom juga memiliki fasilitas praktik dan latihan seluas lima hektar—dengan golf driving range dan studio latihan di dalam dan luar ruang—yang menjadi lokasi ECM Golf Academy.
Foto-foto terkait dapat diunduh dari tautan berikut:
Gallery – LaLiga | Epsom College
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023