Jakarta (ANTARA News) - Ibukota negara Indonesia, Jakarta, tak layak dan tak lagi mencerminkan wibawa negara. Oleh karenanya, wacana untuk memindahkan Jakarta ke daerah lain layak untuk dikaji terus.
Idealnya, kata anggota Komisi II DPR RI, Nurul Arifin, sebagai ibukota pemerintahan negara, maka outlook-nya harus mencerminkan managemen dan tata kelola yang baik. Contohnya Canberra, Brazilia, dan Malaysia. "Ada unsur filosofi dan wajah kota yang berwibawa sebagai ibukota sebuah negara," kata Nurul, Jakarta, Sabtu.
Ia menyebutkan, Jakarta terbukti tidak proporsional untuk menampung segala aktifitas dan infrastruktur yang ada. Juga, kata politisi Golkar itu, tata ruang kota Jakarta sangat semrawut.
"Jakarta cukup sebagai kota bisnis seperti di Shanghai, Cina atau Sydney, Australia," kata Nurul. Untuk lokasi yang tepat sebagai pengganti Jakarta, ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar itu, sebaiknya di luar pulau Jawa.
"Lokasinya bisa dipilih di luar Pulau Jawa seperti Kalimantan atau lainnya. Agar azas pemerataan pembangunan juga terpenuhi," kata Nurul.
(Zul)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013