Baghdad (ANTARA News) - Perdana Menteri Irak Nuri Al-Maliki, Kamis, mengumumkan bahwa pemimpin Al Qaeda di Irak Abu Musab Az-Zarqawi telah gugur, demikian laporan stasiun televisi pemerintah. Di Washington, ABC News melaporkan serangan udara AS terhadap satu rumah di Baghdad telah menewaskan Az-Zarqawi. "Abu Musab Az-Zarqawi telah gugur di Baghdad selama serangan bom," kata ABC. Pejabat pers Pentagon belum dapat dimintai konfirmasi mengenai laporan itu. Az-Zarqawi, tokoh kelahiran Jordania, dituduh oleh Amerika Serikat bertanggung jawab atas pemenggalan sandera asing dan pemboman bunuh diri yang telah membuat cacat atau menewaskan ratusan orang di Irak. Seorang pembantu senior Az-Zarqawi juga telah ditangkap di Irak, kata satu sumber pemerintah Irak, seperti dilaporkan Reuters. Namun sumber tersebut tak mengkonfirmasi laporan di stasiun televisi Irak bahwa Al-Maliki segera mengumumkan bahwa Az-Zarqawi telah gugur. Al-Maliki sebelumnya memperoleh persetujuan Aliansi Syiahnya untuk mengisi jabatan menteri dalam negeri dan pertahanan dan berencana mengajukan pencalonannya ke parlemen Kamis, kata beberapa sumber Syiah. "Semalam Aliansi memberi Al-Maliki wewenang untuk mengajukan calon bagi posisi menteri dalam negeri dan pertahanan ke parlemen hari ini," kata anggota Aliansi, Bahaa Al-Araji. Al-Maliki tampaknya berhasil menembus kebuntuan dengan menawarkan untuk mengajukan dua calon dari kelompok Syiah guna mengisi jabatan menteri dalam negeri --Jawaad Al-Bolani dan Farouk Al-Araji-- dalam upaya memuaskan beberapa pemimpin dalam fraksi rapuh Aliansi. Calon Al-maliki dari kubu Sunni bagi menteri pertahanan --Komandan Pasukan Darat Irak Jenderal Abdel Qader Jassim-- tetap sama, kata beberapa sumber. Persetujuan parlemen bagi setiap calon yang ditawarkan Al-Maliki dapat membantu dia keluar dari krisis politik yang telah mengganggu upaya untuk melakukan penindasan keamanan terhadap gerilyawan dan memadamkan kerusuhan yang meningkat bahwa kerusuhan antar-aliran agama dapat berubah jadi perang saudara. Kelompok Sunni dan suku Kurdi telah memberitahu Al-Maliki mereka akan mendukung calonnya, Al-Araji, sebagai menteri dalam negeri tapi tiga partai yang bersaing dalam Aliansinya menghendaki Al-Bolani, mantan kolonel Angkatan Darat di bawah Saddam Hussein. Kementerian Dalam Negeri menghadapi pemeriksaan secara seksama di bawah menteri sebelumnya, yang dituduh oleh pemimpin Sunni mendukung pembentukan pasukan berani mati, tuduhan yang dibantahnya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006