Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin di Magelang, Minggu, memberi apresiasi bagi para atlet muda PB Djarum yang telah berjuang habis-habisan di tengah arena.
Satu-satunya gelar yang gagal diraih oleh PB Djarum ialah Piala Yuni Kartika untuk sektor U-17 putri yang direbut oleh klub asal Thailand, Banthongyord. Status juara umum ini merupakan kali pertama direngkuh PB Djarum semenjak keikutsertaan mereka pada Superliga Junior.
Yoppy menuturkan prestasi atlet-atlet junior ini merupakan bukti nyata bahwa proses pembinaan usia dini mutlak dilakukan demi mengasah dan membentuk juara dunia masa depan.
"Kemenangan ini, selain membanggakan tentunya juga memberikan kami keyakinan bahwa untuk meraih prestasi itu harus dibentuk melalui proses pembibitan dan pembinaan yang menyeluruh. Di PB Djarum, kami memulainya dengan perekrutan atlet-atlet usia dini berbakat, salah satu yang sudah dikenal ialah Audisi Umum PB Djarum," katanya.
Tahun ini Audisi Umum PB Djarum kembali digelar yang menyasar atlet-atlet U-11 dan U-13 baik putra dan putri.
Ia mengatakan, tim PB Djarum datang ke Magelang dengan kepercayaan yang cukup tinggi guna merebut titel juara. Berbekal persiapan yang matang dan materi pemain yang mumpuni, PB Djarum turun dengan formasi terbaik di setiap kategori yang dipertandingkan.
"Hasilnya, anak-anak mampu menjawab kepercayaan pelatih dengan tampil maksimal di lapangan dan membawa pulang gelar juara," kayanya.
Salah satu torehan yang membanggakan adalah raihan gelar juara U-19 putra. Di sektor ini, PB Djarum mengalahkan PB Jaya Raya dengan skor 3-0. Di babak final, masing-masing tim menurunkan pemain-pemain terbaik mereka untuk bertarung memperebutkan Piala Liem Swie King.
PB Djarum konsisten menempatkan Moh Zaki Ubaidillah alias Ubed selaku tunggal pertama sejak kali pertama bertanding di kejuaraan ini.
Ubed membayar kepercayaan pelatih dengan rekor tak terkalahkan pada Polytron Superliga Junior 2023 dan pemuda kelahiran Madura ini mendapat predikat sebagai The Best Athlete U-19 Boys Team.
Di final, meski mendapatkan perlawanan alot, Ubed mampu menuntaskan pertandingan dengan dua gim langsung 21-17, 21-11 atas Ryan Putra Widyanto dalam tempo 42 menit.
Tren kemenangan PB Djarum berlanjut setelah ganda putra Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan merebut kemenangan straight games 22-20, 21-18 atas Adrian Pratama/Jonathan Farrel Gosal.
Tunggal putra Devin Artha Wahyudi menyempurnakan kemenangan PB Djarum menjadi 3-0 setelah menghentikan perlawanan alot Muhammad Falen Ammar Rizki melalui drama tiga gim 19-21 21-15 21-17 selama 92 menit.
"Kami tidak memiliki strategi apa pun ketika bertanding di final ini. Saya bilang ke anak-anak untuk jangan lengah, tenang dan tampilkan yang terbaik dan ternyata mereka bisa bermain optimal sehingga menang tiga partai langsung," kata pelatih PB Djarum, Imam Tohari.
Ketua Pelaksana Polytron Superliga Junior 2023, Lius Pongoh, bersyukur karena kejuaraan beregu yang mempertemukan klub-klub papan atas Indonesia dan mancanegara ini berjalan lancar.
Ia mengapresiasi sportivitas yang ditunjukkan oleh para atlet ketika berlaga di atas lapangan.
"Mewakili seluruh panitia yang terlibat, saya mengucap syukur karena Polytron Superliga Junior 2023 dapat berjalan lancar dan para atlet mampu menunjukkan sportivitas yang sangat tinggi ketika berlaga di lapangan," ujar Lius.
Lebih lanjut, legenda bulutangkis yang dijuluki “Si Bola Karet” ini berharap ke depannya semakin banyak klub-klub nasional dan mancanegara yang berpartisipasi dalam kejuaraan ini sehingga Superliga Junior semakin kompetitif dan menjadi kejuaraan yang mempertemukan berbagai kekuatan di wilayah Asia.
"Kalau semakin ramai, pasti semakin kompetitif sehingga kita bisa melihat lebih detail kemampuan atlet-atlet di level junior yang ada di Asia," katanya.
Baca juga: Banthongyord Thailand juara U-17 putri Superliga Junior 2023
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023