Nagasaki (ANTARA) - Para menteri kesehatan dari negara-negara besar Kelompok Tujuh (G7) pada Minggu menyatakan bahwa mereka akan memperkuat kerja sama untuk menjamin pasokan vaksin dan obat-obatan yang cepat berdasarkan pengalaman dari pandemi COVID-19.
Para menteri G7 menyetujui satu pernyataan bersama untuk mengakhiri pertemuan dua hari di Kota Nagasaki, Jepang. Mereka menyerukan kerangka kerja internasionak untuk menangani krisis kesehatan masyarakat di masa mendatang.
"Kami sepakat bahwa setiap negara akan segera membangun sistem untuk meningkatkan akses ke produk farmasi," kata Katsunobu Kato yang memimpin pertemuan di Nagasaki, saat konferensi pers.
"Kami akan mengerjakan poin-poin sebelum KTT G7 mendatang di Hiroshima untuk membuat pondasi kerja sama internasional," ucap Kato.
Dalam pernyataan bersama disebutkan bahwa adanya kesenjangan pasokan vaksin dan obat COVID-19 antara negara maju dan negara berkembang.
Penyataan itu juga menyerukan bantuan bagi negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah untuk memastikan pendistribusian produk farmasi yang cepat dan merata.
Sumber: Jiji
Baca juga: G7 di ambang sepakati program distribusi vaksin ke negara berkembang
Baca juga: Sri Mulyani: G7 dan G20 miliki peran vital bantu negara berkembang
Baca juga: Kepala bantuan PBB kecam G7 yang gagal rencanakan vaksin dunia
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023