... memang diperlukan ekskavator lengan panjang agar bisa menjangkau sampah-sampah itu... "
Jakarta (ANTARA News) - Banjir bandang Jakarta bukan cuma membawa air belaka. Sampah-sampah aneka bentuk dan ukuran juga ikut hanyut karena "budaya laten" masyarakat yang buang sampah di sungai. Untuk mengangkut sampah hanyutan banjir itu, diperlukan ekskavator tipe lengan panjang.


Komandan Resimen Zeni Konstruksi, Kolonel CZI Ito Hediarto, di Jakarta, Jumat, memimpin evakuasi satuan itu di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Dia menyatakan, "Kami telah menurunkan escavator yang kami miliki, namun memang diperlukan ekskavator lengan panjang agar bisa menjangkau sampah-sampah itu."

Mereka berharap pihak swasta atau Kementerian PU yang memiliki tipe ekskavator itu mau meminjamkan alat berat itu. "Hingga saat ini kami masih menggunakan alat yang kami miliki, namun agar hasilnya maksimal kami membutuhkan eskavator lengan panjang itu," kata Hediarto.

Hal senada juga dinyatakan Komandan Korem 051/Wijayakarta, Kolonel Infanteri Wuryanto. Dia mengatakan, "Sampah-sampah tersebut juga menghambat laju air, oleh karena itu harus segera dibersihkan."

Pada Kamis (17/1), hujan yang mengguyur Jakarta membuat ketinggian air di Manggarai mencapai 920 centimeter, sedangkan tinggi muka air Sungai Ciliwung di Depok hanya sekitar dua meter (siaga III) dan Katulampa sekitar 97 centimeter (Siaga III).

BNPB memperkirakan hujan lebat masih akan mengguyur Jakarta hingga Sabtu (19/1), namun mereda pada Minggu (20/1) dan Senin (21/1).

Sebanyak 97.608 KK (248.846 jiwa) di 910 RT dan 337 RW dari 74 kelurahan di 31 kecamatan di Jakarta, terkena dampak banjir, sedangkan 11 orang dinyatakan meninggal dunia akibat banjir.

Banjir Jakarta pada 2007 menyebabkan 231,8 kilometer persegi wilayah Jakarta terendam, 80 orang meninggal dunia, dan 320.000 warga mengungsi, sedangkan total kerugian mencapai Rp4,3 triliun.

(V003/N002)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013