Cianjur (ANTARA News) - Satu orang belum ditemukan dan diduga tewas tertimbun dan empat orang lainnya dilarikan ke rumah sakit dalam insiden tanah longsor di Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Jumat.
Tim SAR masih mencari Acep (51) di dasar jurang sedalam 300 meter dengan hanya menggunakan peralatan sederhana.
Hingga malam menjelang tim gabungan TNI/Polri dan BPDB Cianjur masih mencari Acep (51), salah seorang dari lima teknisi yang tertimbun tanah longsor ketika tengah memperbaiki pipa saluran air.
Sebelumnya tim gabungan berhasil menemukan empat rekan Acep yang sempat tertimbun material sampah bercampur batu dan tanah.
Mereka terdiri dari Sartono (49), Tatang (40), Mamang (40) dan Umar (48) warga Kampung Tugaran, Desa Sindanglaya, mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke RSUD Cimacan untuk dirawat.
Umar, salah seorang teknisi mengisahkan, siang itu mereka berlima berupaya memperbaiki pipa saluran air ke hotel tempat mereka bekerja, yang membentang di Kampung Babakan Cisarua, Desa Sindanglaya, tepatnya di atas tebing yang biasa disebut lamping.
"Kami tidak menyangka tebing bagian atas yang banyak tumpukan sampah akan longsor, karena ketika itu, cuaca cukup bersahabat. Sehingga kami berlima memutuskan untuk memperbaiki saluran tersebut," katanya.
Selang beberapa saat bekerja, tiba-tiba tebing bagian atas longsor beserta sampah. Ketika itu, ungkap dia, mereka berada di bagian tengah tebing yang biasa digunakan masyarakat untuk melintas menuju kebun.
"Kami berlima tidak sempat menghindar sehingga kami terbawa longsor hingga ke dasar jurang sedalam 300 meter dan tertimbun sampah. Saya tidak menyangka akan selamat," ungkapnya.
Sementara Sekretaris BPBD Cianjur, Ahmad Samsudin, mengungkapkan, keempat orang pekerja yang selama ini, berhasil ditemukan dalam timbunan sampah setinggi 2 meter, di tengah tumpukan material longsor.
Sedangkan Acep satu orang lainnya, diduga masih tertimbun longsoran setinggi 8 meter yang jatuh dari tebing setinggi 300 meter. Upaya pencarian jasad korban masih dilakukan tim gabungan bekerjasama dengan warga sekitar.
"Karena jalan menuju dasar jurang sulit dilewati, upaya evakuasi hanya bisa dilakukan dengan alat manual seperti cangkul dan garpu. Kita akan terus berusaha menemukan jasad korban yang diduga tertimbun cukup dalam," katanya.
(KR,FKR)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013