...mohon pengertian masyarakat...."

Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah wilayah di Jakarta terkena pemadaman listrik menyusul banjir yang menggenangi kawasan PLTGU Muara Karang, Jakarta Utara.

Direktur Operasi Jawa Bali PLN Ngurah Adnyana di Jakarta, Jumat mengatakan, PLTGU yang menjadi salah satu pemasok utama kebutuhan listrik masyarakat Jakarta tersebut tidak bisa beroperasi optimal.

PLTGU itu hanya beroperasi dengan total daya mampu sekitar 680 MW.

"Akibatnya, beberapa area di Jakarta terpaksa dipadamkan," katanya.

Daerah yang terkena dampak pemadaman akibat tergenangnya PLTGU Muara Karang adalah pelanggan yang dipasok Gardu Induk (GI) Budi Kemuliaan dan GI Kebon Sirih.

Pemadaman listrik tersebut menambah wilayah yang tidak memperoleh pasokan listrik karena gardu atau daerah pelanggan tergenang air.

Menurut Ngurah, hingga Jumat sore, gardu distribusi yang terpaksa dipadamkan mencapai 1.847 unit.

Sementara, keseluruhan jumlah gardu distribusi di Jakarta mencapai 19.000 unit.

Ia juga menambahkan, setelah banjir surut, maka diperlukan waktu untuk membersihkan, mengeringkan, dan menguji gardu listrik yang semula dipadamkan.

"Untuk itu, kami mohon pengertian masyarakat jika setelah surut nanti kemungkinan listrik tidak bisa langsung menyala. Diperlukan waktu untuk memastikan gardu tersebut dalam kondisi aman sebelum dinyalakan," ujar Ngurah.

Sementara, Juru Bicara PLN, Bambang Dwiyanto kembali meminta masyarakat yang terkena banjir untuk melakukan langkah-langkah pengamanan.

Antara lain, memastikan "meter circuit breaker" (MCB) atau sekering dalam posisi mati, matikan semua peralatan listrik dengan mencabut kabel dari stop kontak, dan setelah banjir surut dan keadaan aman, keringkan dengan sempurna peralatan listrik seperti saklar, stop kontak yang sempat terendam banjir sebelum digunakan kembali.

Banjir besar lima tahunan melanda sebagian wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Kamis (17/1). (K007/Z003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013