agar Inalum juga bisa meningkatkan kualitas K3 dalam aktivitas bisnis perusahaan
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Kalimantan Timur, anak usaha BUMN Pupuk Indonesia, menyambut baik implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkup perusahaan itu menjadi rujukan (benchmarking) PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dalam rangka optimalisasi K3.

"Benchmark ini menjadi sarana untuk membuka wawasan dan pengetahuan secara bersama dalam melakukan perbaikan secara berkesinambungan, khususnya peningkatan kinerja K3 di Pupuk Kaltim maupun Inalum agar lebih baik ke depannya," ujar SVP Teknologi Pupuk Kaltim Achmad Rois dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Achmad Rois menyambut positif benchmark Inalum terkait implementasi K3 di lingkungan perusahaan. Dirinya menilai hal ini sejalan dengan semangat kolaborasi BUMN, dengan saling dukung antar perusahaan dalam memajukan sektor industri Tanah Air.

Pupuk Kaltim sangat berkomitmen dalam mengoptimalkan implementasi K3, guna mendukung terlaksananya aktivitas bisnis yang baik dan lancar. Hal ini terlihat dari slogan 'Safety is Our Personality' yang diusung Pupuk Kaltim dalam membudayakan K3 di tiap aktivitas.

Hal itu dibuktikan dengan semakin meningkatnya kesadaran karyawan untuk terus bekerja aman, sehingga Pupuk Kaltim mampu mencapai 55 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan hingga Januari 2023.

Melalui berbagai program dan kegiatan, Pupuk Kaltim juga mengajak karyawan bersama keluarga dan masyarakat untuk menerapkan K3 di kehidupan sehari-hari, sebagai bentuk kesadaran bersama mewujudkan keselamatan dan kesehatan dalam aktivitas.

Baca juga: Pupuk Kaltim: Agrosolution dukung peningkatan produktivitas tebu

Baca juga: Pupuk Kaltim-DKP berkolaborasi kelola kawasan konservasi laut Bontang


Salah satu upaya terbaru yang dilakukan Pupuk Kaltim terkait K3, yakni pencanangan komitmen Stop Work Authority (SWA) dalam meningkatkan kesadaran bekerja aman di lingkungan perusahaan.

Komitmen ini diharapkan menjadi pedoman bagi seluruh insan perusahaan untuk saling menjaga dalam bekerja, serta upaya meminimalisasi risiko terkait K3 di lingkungan Pupuk Kaltim.

"Melalui implementasi SWA, Pupuk Kaltim optimis mampu mempertahankan dan meningkatkan realisasi jam kerja aman untuk kedepannya. Makin tingginya kesadaran karyawan akan K3, menjadi salah satu aspek penentu peningkatan kinerja perusahaan dalam mencapai target yang ditetapkan," kata Achmad Rois.

Sementara itu, SVP Power Plant Support and Administration Inalum Daniel Jimmy P Hutauruk mengatakan bahwa benchmarking ini dalam upaya meningkatkan kualitas dan implementasi aspek K3, agar ke depan aktivitas bisnis perusahaan yang bergerak di bidang produksi aluminium primer ini mampu berjalan lebih optimal.

Pupuk Kaltim sengaja dipilih sebagai sasaran benchmarking, melihat rekam jejak di industri manufaktur yang memiliki kesamaan proses dengan Inalum, sehingga bisa menjadi rujukan yang sesuai dalam mendukung aktivitas bisnis secara berkelanjutan.

"Melalui benchmarking ini kami ingin bertukar wawasan terkait implementasi K3 di Pupuk Kaltim, agar Inalum juga bisa meningkatkan kualitas K3 dalam aktivitas bisnis perusahaan," ujar Daniel.

Baca juga: Inalum dukung anak perusahaan masuki pasar aluminium domestik

Baca juga: Mind ID optimalkan hilirisasi mineral demi kemajuan Indonesia

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023