Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS bergerak menguat sebesar 10 poin pada akhir pekan, yang dipicu oleh kebijakan Bank Indonesia (BI).
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore, menguat 10 poin menjadi Rp9.640 dibanding posisi sebelumnya Rp9.650 per dolar AS.
"Rupiah menguat terhadap dolar AS pasca-kebijakan BI. BI mengatur pembelian valuta asing PT Pertamina dan PLN, dua BUMN yang banyak membutuhkan dolar AS," kata pengamat pasar uang Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih.
Ia mengemukakan, kedua BUMN tersebut hanya diperbolehkan membeli dolar AS pada tiga bank yang ditunjuk, dan selanjutnya ketiga bank akan meminta valas langsung kepada BI.
"Kedua BUMN itu mengontribusi sekitar 30 persen dari permintaan di pasar valas Jakarta untuk membeli minyak mentah," katanya.
Lebih lanjut Lana mengatakan, kebijakan pemerintah menaikkan kuota konsumsi BBM subsidi memberikan konsekuensi pada meningkatnya impor minyak mentah.
Ini membuat kebutuhan valas juga meningkat, apalagi harga minyak mentah dunia perlahan mulai naik, jelasnya.
"Pengaturan ini dapat mengurangi tekanan permintaan di pasar valas dan mengurangi tekanan pelemahan rupiah," kata dia.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia tercatat, rupiah bergerak menguat nilainya menjadi Rp9.685 dibanding posisi sebelumnya Rp9.690 per dolar AS.
(KR-ZMF)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013