Jakarta (ANTARA News) - Departemen Keuangan (Depkeu) menyatakan besaran biaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah Rp5 triliun, belum final dan masih akan dibahas dengan tim Bappenas dan pemerintah daerah (Pemda) setempat. "Nanti kita hitung dulu, itu kan dari Pak Ical (Menko Kesra Aburizal Bakrie-red). Nanti akan ada dari tim Pemda dan Bappenas," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di gedung Departemen Keuangan Jakarta, Kamis. Ia mengatakan pihaknya hingga saat ini belum mengetahui sumber pendanaan untuk keperluan rehabilitasi dan rekonstruksi itu akan diambil dari mana. "Rp5 triliun itu estimasinya untuk apa saja, apa yang akan dilakukan tahun ini? Tapi yang jelas kalau harus tahun ini maka akan kita masukkan pada pembahasan APBNP 2006," katanya. Sebelumnya Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie mengatakan biaya rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-gempa DIY dan Jawa Tengah yang semula Rp1,75 triliun membengkak menjadi Rp5 triliun karena terjadi penambahan jumlah rumah yang harus dibangun. Menurut dia kebutuhan dana untuk keperluan itu akan dipenuhi dari APBN tahun 2006 dan hibah dari negara-negara sahabat. Aburizal mengatakan pihaknya berusaha menghindari penggunaan dana pinjaman dalam upaya pembangunan kembali perumahan warga yang rusak akibat gempa berkekuatan 5,9 skala Richter pada 27 Mei lalu. Saat ini jumlah rumah yang akan dibangun kembali mencapai sekitar 150 ribu rumah, hampir sama dengan jumlah rumah yang harus diperbaiki pasca-bencana tsunami Desember tahun 2004.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006