Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Dr H Muhammad Tambrin mengungkapkan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) belum memenuhi kuota 100 persen (3.818 orang) di provinsi itu untuk tahun 2023 ini.
Sejak ditutupnya pelunasan Bipih tahap pertama hingga 12 Mei 2023, calon haji yang melunasi Bipih sebesar Rp50.753.057 sebanyak 3.725 orang, ujarnya di Banjarmasin, Sabtu.
Sejak ditutupnya pelunasan Bipih tahap pertama hingga 12 Mei 2023, calon haji yang melunasi Bipih sebesar Rp50.753.057 sebanyak 3.725 orang, ujarnya di Banjarmasin, Sabtu.
"Artinya, masih kurang sebanyak 93 orang untuk memenuhi kuota haji Kalsel sebanyak 3.818 orang," ucap Tambrin.
Pelunasan Bipih untuk Kalsel yang mulai dibuka sejak 11 April hingga 5 Mei, kemudian diperpanjang hingga 12 Mei 2023, dengan jumlah 4.367 orang yang mendapatkan jatah berangkat dan calon haji cadangan.
Baca juga: PPIH Embarkasi Banjarmasin terapkan layanan satu pintu di asrama haji
Baca juga: Ratusan calon haji Kalsel diberi perpanjangan waktu lunasi biaya haji
Pelunasan Bipih untuk Kalsel yang mulai dibuka sejak 11 April hingga 5 Mei, kemudian diperpanjang hingga 12 Mei 2023, dengan jumlah 4.367 orang yang mendapatkan jatah berangkat dan calon haji cadangan.
Baca juga: PPIH Embarkasi Banjarmasin terapkan layanan satu pintu di asrama haji
Baca juga: Ratusan calon haji Kalsel diberi perpanjangan waktu lunasi biaya haji
"Jadi ada dua, calon haji non cadangan itu, kuotanya sebanyak 3.818 orang, kemudian calon haji cadangan sebanyak 358 orang," ujarnya.
Adanya kuota calon haji cadangan itu untuk menggantikan bila ada calon haji non cadangan tidak bisa berangkat atau mengundurkan diri karena sakit atau tidak bisa melunasi Bipih.
Menurut dia, kekurangan calon haji yang melunasi Bipih sesuai kuota di Kalsel itu sudah dikoordinasikan ke Kemenag pusat, karena hal itu juga terjadi di provinsi lainnya.
"Oleh karenanya kita tunggu saja upaya selanjutnya dari pemerintah pusat terhadap kekurangan kuota tersebut. Apakah nanti akan ada pelunasan tahap dua atau bagaimana, kita tunggu saja kebijakan selanjutnya,” katanya.
Tambrin menyebutkan, ada beberapa alasan yang menjadi sebab bagi calon haji untuk tidak dapat melunasi, yakni, karena sakit, menunggu penggabungan mahram, menunggu pendampingan lansia, belum ada biaya, wafat, hamil/menyusui, pembatalan haji, sudah pernah berhaji, serta menunda dengan alasan lainnya.
“Berdasarkan data rekapitulasi, alasan yang paling banyak dikarenakan tiga hal. Yakni, pertama karena menunggu penggabungan mahram sebanyak 125 orang, kedua belum ada biaya sebanyak 104 orang, dan menunda dengan alasan lain sebanyak 111 orang, selebihnya karena alasan lainnya sebagai mana yang saya sebutkan sebelumnya," katanya.
Tambrin mengajak kepada semua lapisan masyarakat, untuk dapat bersama-sama menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji di Banua, terkhusus kepada calon haji yang sudah melakukan pelunasan sembari menunggu masa pemberangkatan agar senantiasa menjaga kondisi kesehatannya, serta menambah pengetahuan tentang manasik haji.
Dijadwalkan, kloter pertama akan masuk asrama haji Embarkasi Banjarmasin pada 28 Mei dan selanjutnya diberangkatkan pada 29 Mei 2023.*
Pewarta: Sukarli
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023