"Tujuan dari kegiatan parade budaya dan pentas seni itu tentu memberikan multiplier effect bagi kebangkitan ekonomi karena banyak UMKM yang diserbu pengunjung di sekitar lokasi," katanya di Jember, Jatim, Sabtu.
Kegiatan parade budaya dengan festival ogoh-ogoh dan pentas seni Nusantara yang dikemas secara apik tersebut digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur selama dua hari yakni pada Jumat (12/5/2023) dan Sabtu.
Tidak hanya kebangkitan ekonomi, lanjut dia, kebangkitan budaya juga menjadi suatu makna yang ingin disampaikan dalam parade budaya dan pentas seni itu mengingat Indonesia tidak lepas dari sejarah kebudayaannya.
"Sinergi dan kolaborasi antara Pemkab Jember dan Pemkab Jembrana sangat luar biasa. Itu adalah wujud Bhinneka Tunggal Ika, bagaimana melestarikan budaya Indonesia melalui pentas seni dan parade budaya," tuturnya.
Beragam kesenian seperti tari Pendet, tari Watu Ulo, seni Taqu, tari Manuk Rawa, wushu, tarian Jauk Manis dan berbagai penampilan meriah lainnya memukau dan menghibur masyarakat Jember pada Jumat (12/5/2023) malam di Alun-Alun Jember.
Kesenian tradisional Jember dan Jembrana ditampilkan secara bergantian dalam panggung pentas seni yang disediakan di Alun-Alun Kabupaten Jember, secara gratis bagi masyarakat yang berkunjung dan memadati pusat kota tersebut.
Warga terlihat antusias memadati alun-alun untuk menonton pentas seni tersebut dan hal tersebut juga menjadi berkah para pedagang dan UMKM yang berjualan di lokasi.
Baca juga: Kabupaten Jember jadi tuan rumah Asian Music Games 2023
Baca juga: KAI Daop Jember layani 334.833 penumpang selama angkutan Lebaran 2023
Baca juga: Kenaikan harga daging ayam picu inflasi April di Jember 0,21 persen
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023