Singapura, (ANTARA/PRNewswire)- Pada 29 Maret lalu, di sela-sela pameran dagang In-Cosmetics Barcelona, International Fragrance Association (IFRA) dan Korea Cosmetics Industry Institute (KCII) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) selama tiga tahun. Kedua pihak sepakat saling bertukar informasi tentang regulasi industri kosmetik di Korea dan dampaknya pada segmen produk fragran.

"MoU ini menjadi peluang penting untuk meningkatkan aspek kepercayaan dan kerja sama antara IFRA dan KCII," ujar Martina Bianchini, Presiden IFRA, yang meneken MoU tersebut. "Kami ingin bertukar wawasan dan sama-sama menganalisis dampak regulasi kosmetik di Korea, khususnya terkait dengan manajemen risiko".

Standar IFRA mempromosikan penggunaan produk fragran yang aman, dan MoU ini mencerminkan langkah Korea untuk meningkatkan manajemen keamanan produk kosmetik dalam negeri—selain kerja sama seputar regulasi.

"Lewat MoU ini, kami akan menyediakan informasi lengkap tentang manajemen risiko untuk bahan baku fragran bagi industri di Korea," kata Lee Jae Ran, Presiden KCII. "Di sisi lain, kami akan terus menjalin kerja sama dan kontrak bisnis dengan beragam institusi yang turut meningkatkan mutu perusahaan di Korea."

Anggota Dewan Direktur IFRA terlibat dalam perjanjian kerja sama ini, termasuk berkolaborasi dengan peneliti KCII. Presiden IFRA juga mengemukakan berbagai jenis kegiatan yang akan digelar, seperti asesmen kebijakan yang berdampak pada industri fragran. KCII ingin membagikan sederet informasi, seperti data tentang regulasi kosmetik di Korea, keamanan dan tren fragran, serta bagaimana perubahan Standar IFRA akan berdampak pada sektor domestik.

Demi memperluas wawasan, edukasi, dan mengatasi kesenjangan data, IFRA, berkolaborasi dengan National Member Association KFFA dan KCII, juga akan menginterpretasikan perkembangan kebijakan baru di industri kosmetik di Korea sehubungan dengan bahan baku fragran. Organisasi tersebut bekerja sama mengevaluasi dampak dari perkembangan di industri fragran, serta respons strategi yang tepat.

Catatan bagi redaktur

Tentang IFRA

International Fragrance Association, berdiri pada 1973, mewakili kepentingan industri fragran di seluruh dunia. IFRA terdiri atas tujuh Anggota Regular multinasional dan 23 asosiasi nasional di empat wilayah di dunia yang mewakili ratusan produsen fragran skala kecil dan menengah, serta anggota pendukung. IFRA bermisi mempromosikan penggunaan fragran yang aman bagi setiap orang.

Fragran adalah teknologi platform penting yang digunakan produsen barang-barang konsumer—fragran mewah, produk perawatan tubuh, perawatan rumah, dan lain-lain.

Program unggulan IFRA tentang penggunaan fragran yang aman, Standar IFRA, menerapkan manajemen keamanan produk berdasarkan asesmen dan evaluasi ilmiah dari Dewan Pakar independen. Program ini menjadi unsur utama dari Kode Etik IFRA yang berlaku bagi seluruh anggota IFRA di seluruh dunia, termasuk anggota asosiasi nasional IFRA. Kode Etik ini mewajibkan anggota IFRA mematuhi regulasi lokal, nasional, dan internasional, serta menjalankan praktik manufaktur yang baik.

Tentang Korea Cosmetics Industry Institute(KCII)

Berdiri pada 2010, Korea Cosmetics Industry Institute (KCII) adalah lembaga dalam naungan MoH yang mempromosikan industri K-beauty. KCII memfasilitasi dukungan pemerintah bagi beragam perkembangan industri. KCII juga merupakan satu-satunya lembaga riset kosmetik di Korea yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea, pemerintah lokal, serta sektor swasta. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri kosmetik Korea di pasar internasional, serta meningkatkan kesehatan publik.

Dewan Direktur KCII terdiri atas Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea, Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-Obatan Korea, Korea Cosmetics Association, serta produsen kosmetik domestik dan pakar di masing-masing bidang yang terus mengupayakan pertumbuhan industri.

Secara khusus, KCII menyediakan program untuk riset keamanan dan sistem pendukung, inspeksi kualitas, riset dan analisis tentang industri kosmetik global, program pelatihan profesional, membentuk bank data tentang ciri khas kulit di dunia, serta selalu bermitra dengan perusahaan kosmetik terkemuka di dunia.

Lee Jae-ran, Presiden KCII, telah bekerja di Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan selama lebih dari 30 tahun, serta memimpin KCII sejak 2021. Dia memiliki pemahaman luas dan keahlian di industri kesehatan.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023