...mencukupi hingga delapan bulan mendatang
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso mengatakan stok persediaan beras masih mencukupi untuk mengantisipasi perubahan cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa daerah.

"Stok (beras) kita masih cukup," ujarnya di Jakarta, Kamis.

Sutarto mengatakan Bulog telah menyiapkan stok yang mencukupi hingga delapan bulan mendatang serta melakukan operasi pasar apabila terjadi kenaikan harga beras.

"Minimum persediaan beras itu tiga bulan, tapi sekarang rata-rata nasional delapan bulan, bahkan di beberapa daerah ada yang lebih dari delapan bulan," katanya.

Namun, Sutarto mengharapkan perubahan cuaca yang sulit ditebak akhir-akhir ini, tidak menyebabkan kesulitan dalam pendistribusian beras dan menimbulkan kenaikan harga.

Laju inflasi

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengingatkan bahwa kebutuhan barang pangan harus terpenuhi dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem, terutama di Jakarta.

Menurut dia, hal tersebut harus diupayakan karena bahan pangan seperti cabai, bawang merah, ikan dan beras merupakan komoditas utama penyumbang laju inflasi nasional.

Apabila tidak tercapai, lanjut Sasmito, maka kemungkinan laju inflasi pada Januari akan meningkat walaupun masih di bawah angka satu persen.

"Memang selalu berat karena faktor musim membuat cabai merah, bawang, ikan, dan beras sedikit naik. Tapi daging sapi sedang turun, sehingga itu penyebab inflasinya aman di bawah satu persen," katanya.

BPS mencatat laju inflasi nasional pada 2012 mencapai 4,3 persen atau lebih rendah dari asumsi dalam APBN-Perubahan sebesar 6,8 persen.

Komoditas yang menyumbang laju inflasi nasional antara lain beras yang memberikan andil 0,3 persen, ikan segar 0,22 persen, emas perhiasan 0,2 persen, rokok kretek filter 0,19 persen dan tarif angkutan udara 0,19 persen.

Kemudian, daging sapi memberikan andil 0,17 persen, gula pasir dan tarif sewa rumah sama-sama menyumbang 0,15 persen, bawang putih 0,14 persen dan tarif kontrak rumah 0,13 persen.

(S034)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013