"Nanti sebanyak 251 orang guru Bahasa Lampung tingkat SD dan SMP akan dilatih oleh para pakar bahasa daerah secara langsung agar bisa menjadi guru utama," ujar Kepala Kantor Bahasa Provinsi Lampung Desi Ari Pressanti, di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan materi pelatihan yang akan diberikan kepada para guru Bahasa Lampung itu ialah metode pembelajaran bahasa daerah yang berlandaskan kepada kurikulum merdeka belajar.
"Jadi nanti guru akan dilatih bagaimana menciptakan suasana menyenangkan dalam pembelajaran Bahasa Lampung. Ini termasuk dalam upaya melakukan revitalisasi bahasa daerah serta menambah penutur muda," katanya.
Baca juga: Kepala Pusat Pembinaan Bahasa: Revitalisasi bahasa daerah penting
Baca juga: Legislator: Ingub Aceh soal bahasa daerah demi jaga peradaban
Dia menjelaskan nantinya setelah dilakukan pelatihan para guru pengajar utama akan langsung melakukan pengimbasan di daerah masing-masing di 15 kabupaten dan kota.
"Nanti mereka akan melatih siswanya agar bisa secara aktif Berbahasa Lampung. Dalam beberapa hari kami melakukan penyusunan model pembelajaran dan diskusi bersama para pakar Bahasa Lampung," ucapnya.
Ia melanjutkan nantinya akan ada empat model pembelajaran bagi sekolah dasar (SD) dan empat modul pembelajaran bagi sekolah menengah pertama (SMP).
"Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Badan Bahasa, untuk Bahasa Lampung saat ini dalam kondisi rentan yaitu masih ada penuturnya tapi jumlahnya terbatas dan dalam lingkup wilayah terbatas juga. Misalkan hanya di lingkup keluarga dan kelompok kecil saja," tambahnya.
Menurut dia, adanya pelatihan kepada guru Bahasa Lampung itu juga sebagai bentuk antisipasi punahnya bahasa daerah dan jadi bentuk revitalisasi.*
Baca juga: BBPA: Perlindungan bahasa daerah jadi program prioritas 2023
Baca juga: Gubernur instruksikan instansi pemerintah di Aceh gunakan bahasa lokal
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023