Selama ini kebanyakan pasien jika berlama-lama di ruang IGD selalu merasa was-was dengan kondisinya, walaupun sebenarnya pasien tersebut tidak gawat lagi.

Medan (ANTARA) - RSUD dr Pirngadi mempercepat masa tunggu pasien di ruangan IGD yang mengalami permasalahan administrasi akan dibantu menyelesaikannya, sebagai bentuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan mendukung wisata medis di Medan, Sumut.

"Sesuai aturan bagi seorang pasien setelah mendapat perawatan awal dan terindikasi opname, maka di IGD paling lama enam jam. Tapi kita percepat dengan menghadirkan ruang transit," terang Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Pirngadi dr Suhartono di Medan, Jumat.

Ruangan transit ini, terang dia, disediakan rumah sakit milik Pemkot Medan ini, apabila ruangan kamar belum tersedia sehingga ruang IGD dapat digunakan oleh pasien lainnya.

Selama ini kebanyakan pasien jika berlama-lama di ruang IGD selalu merasa was-was dengan kondisinya, walaupun sebenarnya pasien tersebut tidak gawat lagi.

Selain itu, RSUD dr Pirngadi di Juni 2023 akan mengimplementasikan sistem e-rekam medik atau rekam medik elektronik di seluruh poliklinik rawat jalan.

Di akhir tahun seluruh bagian pelayanan di RSUD dr Pirngadi ditargetkan menerapkan sistem itu, karena dengan e-rekam medik warga akan lebih mudah mendapat pelayanan.

"Dengan e-rekam medik ini kita mengurangi 'paperless' dan terkoneksi sistem teknologi informasi, sehingga tidak perlu mencari berkas si pasien. Cukup melihat data pasien dan mengkoneksikan ke poliklinik," jelas dia.

RSUD dr Pirngadi berkomitmen terus meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menjalankan 3S (senyum, sapa, sentuh), dan memegang teguh pepatah rumah sakit Aegroti Salus Lex Suprema (kepentingan pasien adalah yang utama).

Saat ini tenaga sumber daya manusia (SDM) di RSUD dr Pirngadi sebanyak 200 orang lebih dokter, 450 orang lebih perawat dan jajaran rumah sakit tengah melakukan penempatan SDM sesuai tugas pokok dan fungsi.

Manajemen RSUD dr Pirngadi ingin penempatan SDM sesuai dengan kompetensinya masing-masing, seperti seorang perawat harus merawat pasien dan diuji secara profesional melayani pasien secara maksimal.

"Dengan e-rekam medik, pasien tinggal menuju poliklinik tanpa menunggu petugas membawa berkasnya. Dokter dan perawat di poliklinik juga tinggal mengakses data pasien di komputer," tutur dr Suhartono.
Baca juga: RSUD dr Pirngadi jemput pasien tetap ke rumah guna dukung wisata medis
Baca juga: RSUD dr Pirngadi siap jadi rumah sakit rujukan stroke
Baca juga: Kerja sama UISU-RSUD Pirngadi diapresiasi Wali Kota Medan

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023