Surabaya (ANTARA News) - Warga lereng Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Klaten, Jateng, terpaksa dievakuasi menyusul semburan awan panas (Wedhus Gembel) besar Gunung Merapi yang terjadi Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB. "Sekitar pukul 09.00 WIB `wedhus gembel` sangat besar menyembur dari Merapi. Warga Desa Balerante, Sidorejo dan Tegalmulyo yang kini masih berada di daerah masing-masing, dievakuasi," kata petugas jaga Posko Keputran-Kemalang, Klaten, Untung, kepada ANTARA di Surabaya. Menurut dia, warga di lereng Gunung Merapi banyak yang meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi. Apalagi, dalam beberapa hari terakhir suara gemuruh terdengar cukup keras dari desa-deda di lereng Merapi tersebut. Berdasarkan data, jumlah pengungsi dari Desa Balerante, Sidorejo dan Tegalmulyo mencapai 3.484 orang yang tersebar di Posko Dompol 1.663 orang, Posko Ngemplak Seneng 410 orang dan Keputran-Kemalang sebanyak 1.411 orang. Jumlah tersebut diperkirakan terus bertambah setelah upaya evakuasi terakhir menyusul keluarnya semburan awan panas yang sangat besar tadi pagi. "Posko-posko pengungsian saat ini sudah padat, kemungkinan nanti akan semakin padat karena keluarnya awan panas sangat besar," kata Untung yang juga staf Kantor Kecamatan Kemalang tersebut. Untung mengakui, luncuran awan panas mengarah ke wilayah Sleman. Guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan, warga akan dievakuasi menggunakan armada yang telah disiapkan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006