...kawasan industri Pulogadung terendam banjir dengan ketinggian sekitar 20 centimeter hingga satu meter. Efektifnya, sekitar 300 pabrik berhenti total untuk produksi.
Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi DKI Jakarta, Kamis malam, melaporkan akibat banjir yang melanda ibukota sejak pagi mengakibatkan kawasan industri Pulogadung lumpuh sehingga sekitar 300 pabrik harus berhenti berproduksi.
"Baru saja dapat laporan bahwa kawasan industri Pulogadung terendam banjir dengan ketinggian sekitar 20 centimeter hingga satu meter. Efektifnya, sekitar 300 pabrik berhenti total untuk produksi," kata Wakil Ketua Umum Kadin Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Kerugian akibat lumpuhnya kegiatan di kawasan industri di Jakarta Timur itu ditaksir mencapai Rp1,5 miliar per hari. Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi langsung dari pengusaha karena jalur komunikasi dan listrik yang mati.
"Kerugiannya sekitar Rp1,5 miliar per hari akibat 300 pabrik yang otomatis berhenti beroperasi itu," katanya.
Banjir yang melanda Ibukota akibat hujan terus-menerus sejak beberapa hari dan puncaknya Kamis siang telah mengakibatkan sejumlah akses jalan terhambat.
Banjir yang melanda ibukota juga menyebabkan aktivitas produksi terhambat karena karyawan dan buruh yang tidak bisa datang ke tempat kerja. Ditambah lagi tersendatnya kegiatan transaksi keuangan dan bisnis untuk melayani kegiatan dunia usaha.
Pengusaha berharap pemerintah bisa segera mengatasi masalah banjir yang melanda ibukota. Banjirdinilai tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tertapi juga menghambat kinerja ekonomi.
Masalah banjir, menurut Sarman, juga tidak lepas dari adanya upaya pembenahan infrastruktur. Perbaikan infrastruktur yang menyeluruh, dalam kaitannya ke depan, diharapkan bisa menopang perekonomian Jakarta.
"Tantangan dunia usaha saat ini sangat besar sekali di Jakarta dan akan susah dicapai jika Pemprov tidak responsif terhadap apa yang jadi tantangan pengusaha," ungkapnya.
(ANT)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013