Cianjur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat, kembali menutup jalur pendakian ke Gunung Gede Pangrango karena faktor cuaca ekstrem dan maraknya pendaki ilegal yang membuang sampah di sepanjang jalur pendakian sehingga menumpuk.

Humas Balai Besar TNGGP Cianjur Agus Deni di Cianjur, Jumat, mengatakan penutupan akan dilakukan mulai tanggal 15 Mei hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan karena lokasi Alun-Alun Suryakancana di puncak Gunung Gede dipenuhi sampah dan terendam air akibat hujan deras.

Baca juga: 150 karung sampah dari Gunung Gede-Pangrango berhasil diturunkan

"Penutupan pendakian berdasarkan surat edaran nomor 6/BBTNGGP/tek.2/05/2023, penutupan dilakukan selain faktor cuaca ekstrem juga karena maraknya pendaki ilegal dan menumpuknya sampah di jalur pendakian hingga alun-alun," katanya.

Menurut dia, pendakian akan dibuka kembali setelah evaluasi dan perbaikan manajemen pendakian secara menyeluruh termasuk pembersihan jalur pendakian dari sampah yang disisakan pendaki dan tidak dibawa turun ke bawah.

Baca juga: Pendaki asal Jakarta disanksi dua tahun tidak boleh naik Gunung Gede

Ia meminta pendaki untuk menjadi pendaki cerdas dan menjadi contoh terutama dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan taman nasional dengan mengikuti prosedur pendakian serta mematuhi seluruh aturan yang berlaku.

"Pendaki hendaknya melakukan pendakian secara resmi atau sesuai dengan prosedur melalui pendaftaran resmi dan menjaga lingkungan konservasi selama berada di area taman nasional, jangan mengotori apalagi merusak ekosistem di selama melakukan pendakian," katanya.

Baca juga: Pendaki ilegal TNGGP dikenai sanksi administratif dan "push up"

Agus menegaskan pihaknya akan menjatuhi sanksi tegas kepada pendaki yang melanggar aturan yang wajib dipatuhi setiap melakukan pendakian. "Perilaku tidak bertanggung jawab oknum pendaki di Gunung Gede Pangrango sempat terjadi beberapa kali dengan sanksi 5 tahun tidak bisa mendaki gunung di Indonesia," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023