Wuerburg (ANTARA News) - Sekitra 7.000 penggemar sepakbola di Jerman menyambut hangat kedatangan Tim Nasional Ghana dan berkumpul untuk melihat sesi latihan pertama utusan dari Benua Afrika yang akab berlaga di Piala Dunia 2006, Rabu (7/6) waktu setempat.Sebagian besar di antara pemain Ghana mengenakan pakaian tim nasional atau mengibarkan bendera Ghana yang berwarna merah, emas dan hijau, serta diiringi musik rasta (reggae) dari barisan tempat duduk penonton.Stadion di Wuerburg Kickers setidaknya hampir penuh saat tim berjuluk Black Stars tampil di lapangan dan beberapa penggemar menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berada di lapangan untuk menyambut mereka."Mereka adalah favorit kedua saya dalam kompetisi ini," kata seorang insinyur, Simon Schreck, yang mengenakan seragam Ghana berwarna kuning yang dibelinya saat melakukan perjalanan bisnis ke negara tersebut."Saya pikir, mereka dapat berada di posisi kedua grup dan melaju ke babak selanjutnya," kata Schreck. Ghana akan berhadapan dengan Italia pada pertandingan pertama mereka di Grup E, untuk kemudian bertemu Ceko dan Amerika Serikat (AS). Sekelompok penduduk Ghana juga datang untuk melihat tim nasional mereka berlatih. Koffi Gamedi seorang pekerja di bidang kelistrikan di Wuerzburg yang memiliki darah Ghana mengatakan, puas karena tim Ghana bermarkas di kotanya. Pekerja restauran Stephen Kingsley Mensah bahkan rela menempuh jarak 400 km untuk mengunjungi saudaranya di Wuerzburg sehingga dapat datang pada sesi latihan dan berharap bisa mendapatkan tiket pertandingan. "Pertandingan pertama di Hanover akan sangat seru karena banyak penduduk Ghana yang bermukim di daerah tersebut terutama di Hamburg," katanya. Robert Williams, pelajar bioteknologi di Universitas Wuerzburg bahkan telah membeli tiket untuk pertandingan terakhir Ghana pada babak penyisihan grup melawan Amerika Serikat di Nuremburg. "Ghana memang underdog, tetapi dapat melakukan kejutan. Kami akan menghadapi pertandingan berat melawan Italia pada pertandingan pertama. Namun setelah itu kami akan terus melaju." "Setiap orang di Ghana sangat bergembira. Saya selalu mendatangi hotel tempat tim Ghana menginap dan kemudian bercerita kepada orang mereka tentang apa yang terjadi di sini," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006