anggarannya dari hasil kolaborasi berbagai pihak
Jakarta (ANTARA) - Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat melakukan penataan tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal di wilayah RT 07, RW 02 daerah setempat menjadi taman berkonsep miniatur kota Jakarta.
Lurah Kembangan Selatan Pradana Putra di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa tujuan penataan ini selain untuk keindahan dan kenyamanan, juga untuk memanfaatkan aset Provinsi DKI Jakarta yang tidak terpakai dan sering kali menjadi TPS ilegal.
"Dalam penataan ini kami ingin menerapkan konsep miniatur kota Jakarta dan juga konsep kawasan hijau. Pada penataan sebelumnya kan ada miniatur Monas," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya kini masih memikirkan miniatur apa lagi yang akan dibuat.
"Konsep ini mendapatkan apresiasi dari Pj. Gubernur Heru," kata Putra.
Baca juga: DPRD nilai penataan kawasan tingkatkan penggunaan lahan tidur
Putra menambahkan, penataan 300 meter persegi aset lahan yang tidak terpakai ini juga sesuai dengan arahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk memanfaatkan aset yang kurang dimanfaatkan.
"Penataan ini juga mempertimbangkan lokasi tersebut sering kali dijadikan tempat pembuangan sampah ilegal oleh orang-orang yang lewat, karena letaknya di sekitar persimpangan lima. Jadi, kami harapkan penataan kawasan ini juga akan mengurangi masalah sampah," katanya.
Putra mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut) Jakarta Barat, Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat dan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat dan beberapa sektor swasta yang tentunya sesuai dengan arahan Pj. Gubernur Heru untuk melakukan penataan kawasan tersebut.
"Jadi, anggarannya dari hasil kolaborasi berbagai pihak," katanya.
Kerja sama
Ia juga menegaskan dan sekaligus ingin membuktikan bahwa Kelurahan Kembangan Selatan bisa bekerja sama dengan semua sektor untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Baca juga: Kelurahan Ciganjur tata kawasan di Titik Nol
Putra melanjutkan, warga sekitar juga ikut membantu untuk kemudian mengecat tembok-tembok yang termasuk dalam area penataan dan juga ikut memberi saran.
"Padahal warga yang membantu itu banyak yang berasal dari perumahan-perumahan besar yang selama ini mungkin dianggap kurang bersosialisasi dan kurang peduli dengan lingkungan sekitar. Program penataan lingkungan ini terbukti merangkul semua kelas masyarakat yang ada," katanya.
Putra menambahkan, program penataan kawasan ditargetkan akan selesai dalam tiga bulan. Pekerjaan dimulai sejak 1 Mei 2023.
"Jadi, pada Juli program ini target selesai. Pengerjaannya sekarang sudah sekitar 15-20 persen," kata Putra.
Baca juga: Jaksel tambah lahan bermain anak di Pesanggrahan
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023