Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara menghentikan aktivitas karena genangan air masuk hingga ke gedung KPK dan listrik padam.

"Saya minta maaf ke masyarakat karena kerja KPK tidak maksimal, bukan karena banjir tapi karena sistem listriknya yang mengakibatkan fasilitas kerja di sini tidak dapat berfungsi," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Gedung KPK Jakarta, Kamis.

Gedung KPK di Jalan HR Rasuna Said Kavling C-1 Jakarta dekat dengan Sungai Cideng, yang airnya meluap setelah hujan mengguyur daerah itu sejak dini hari. Gedung ini menjadi tempat sekitar 700 karyawan, penyelidik dan penyidik KPK bekerja.

"Sebenarnya pemeriksaan bisa dilakukan di tempat lain, kami masih ada di Gedung Upindo, BUMN, tapi sistem tempat kami agak berbeda, harus ada Closed-Circuit Television (CCTV) dan perekam yang tidak ada di gedung-gedung lain," kata Bambang.

Pengalaman banjir kali ini menurut Bambang akan menjadi pelajaran untuk KPK untuk menyiapkan antisipasi menghadapi kondisi darurat.

"Kami ingin bertemu dengan ahlinya untuk melihat fasilitas termasuk generator yang teredam, seluruh sistem akan diperiksa," katanya.

Ia menjelaskan, tahanan KPK akan dievakuasi ke beberapa tempat seperti Rumah Tahanan Guntur, Cipinang atau Salemba.

Bambang menambahkan, pemeriksaan lanjutan terhadap saksi maupun tersangka kasus korupsi di KPK juga akan dijadwalkan ulang berdasarkan kondisi cuaca esok hari.

KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap pengusaha Choel Mallarangeng dan anggota Komisi X dari Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakir terkait kasus korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang Jawa Barat pada Jumat (18/1).

(D017)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013