Kepercayaan yang diberikan ini dapat memperbesar ukuran bisnis Sarana Mitra Luas saat ini dan masa datang

Jakarta (ANTARA) - PT Sarana Mitra Luas Tbk, salah satu perusahaan penyewaan forklift dan peralatan material handling, meraih kelebihan permintaan atau oversubscribe lebih dari 140 kali pooling minimum saat resmi mencatatkan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat.

"Kami menghaturkan ribuan terima kasih dan bangga dengan antusiasme investor yang luar biasa ini, di mana investor yang melakukan pemesanan saham kami sebanyak 41.686 investor," kata Komisaris Utama Sarana Mitra Luas Lucia Irawaty Lie dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham Sarana Mitra Luas di Jakarta, Jumat.

Harga perdana saham Sarana Mitra Luas yang ditawarkan yakni Rp100 per lembar saham. Dengan demikian IPO tersebut menjadikan perusahaan berkode saham SMIL ini sebagai emiten tercatat ke-40 tahun 2023 di BEI.

Lucia berharap kepercayaan yang diberikan ini dapat memperbesar ukuran bisnis Sarana Mitra Luas saat ini dan masa datang.

Sebelum Sarana Mitra Luas didirikan sebagai PT, perusahaan memulai usaha sejak tahun 1996 yang dimulai dengan usaha penyewaan forklift yang saat itu hanya 10 unit di daerah industri Cikarang, Bekasi.

Seiring perkembangan usaha dan bertambahnya unit forklift yang dimiliki, PT Sarana Mitra Luas pun didirikan pada 2006.

Dengan penambahan kontrak dan kerja sama dari berbagai perusahaan ternama seperti Sinar Mas Group, Indofood Group, Astra group, LG, Unilever, dan lain-lain, ia menyebutkan pihaknya melakukan diversifikasi forklift dari semula mayoritas forklift berbahan bakar diesel menjadi elektrik.

Diversifikasi produk juga dilakukan dengan turut menyewakan pallet mover, pallet stacker, dan material handling lainnya agar dapat memperluas jenis produk yang ditawarkan kepada nasabah.

"Diversifikasi ini tentunya juga sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia untuk mencanangkan lingkungan hijau dimana forklift elektrik yang kami miliki tentunya bebas dari polusi suara dan udara," tuturnya.

Di akhir 2020, Lucia membeberkan perusahaan resmi memiliki lebih dari 3.000 unit forklift dan diversifikasi pelanggan dari berbagai sektor seperti industri kertas, manufaktur, elektronik, otomotif, barang konsumsi, pengemasan, dan logistik.

Dalam menjalankan usaha, SMIL selalu mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik, yang diharapkan dapat memberi kontribusi yang positif kepada para pemangku kepentingan, investor, vendor, nasabah maupun karyawan perusahaan.

Melalui IPO ini, ia menyebutkan perusahaan bertransformasi menjadi perusahaan terbuka atau naik kelas, sehingga SMIL akan senantiasa menjaga amanah dan kepercayaan yang telah diberikan.

"Kami optimis dengan IPO ini dan ditunjang dengan pengalaman perusahaan, Sarana Mitra luas akan terus tumbuh berkembang dan menjadi perusahaan penyewaan forklift terkemuka di Indonesia," kata Lucia.

Baca juga: KLIN catatkan peningkatan omzet sebesar Rp2,2 miliar pasca IPO
Baca juga: MPXL raih "oversubscribe" 41,5 kali saat perdana melantai di bursa
Baca juga: IPO di BEI, Era Media Sejahtera oversubscribed sebanyak 4,26 kali

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023