otoritas AS perlu tetap waspada terhadap kerentanan baru di sektor perbankan AS, termasuk di bank regional, ....

Washington (ANTARA) - Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada Kamis (11/5/2023) bahwa gagal bayar utang AS yang dipicu oleh kegagalan untuk menaikkan plafon utang negara itu akan memiliki "dampak yang sangat serius" bagi ekonomi AS serta ekonomi global, termasuk kemungkinan biaya pinjaman yang lebih tinggi.

Juru bicara IMF Julie Kozack juga mengatakan dalam jumpa pers bahwa otoritas AS perlu tetap waspada terhadap kerentanan baru di sektor perbankan AS, termasuk di bank regional, yang dapat muncul dalam penyesuaian lingkungan suku bunga yang jauh lebih tinggi.

Kozack mengatakan IMF tidak dapat segera mengukur dampak gagal bayar AS terhadap pertumbuhan global. IMF pada April memperkirakan pertumbuhan PDB global sebesar 2,8 persen untuk tahun 2023, tetapi mengatakan bahwa gejolak pasar keuangan yang lebih dalam, ditandai dengan penurunan harga-harga aset yang parah dan pemotongan tajam dalam pinjaman bank, dapat membanting pertumbuhan PDB kembali ke 1,0 persen.

Baca juga: IMF naikkan prakiraan pertumbuhan ekonomi Asia karena pemulihan China

Namun dia mengatakan suku bunga yang lebih tinggi bisa menjadi salah satu akibat dari gagal bayar AS dan beberapa ketidakstabilan yang lebih luas dalam ekonomi global.

"Kami ingin menghindari dampak yang parah itu," kata Kozack. "Dan untuk alasan itu, kami sekali lagi menyerukan kepada semua pihak untuk bersatu, mencapai konsensus dan menyelesaikan masalah ini secepat mungkin."

Pembicaraan mendetail tentang peningkatan plafon utang pemerintah AS sebesar 31,4 triliun dolar AS dimulai pada Rabu (10/5/2023) dengan Partai Republik terus bersikeras pada pemotongan pengeluaran, sehari setelah Presiden Demokrat Joe Biden dan Kevin dari Partai Republik bertemu mengenai masalah tersebut untuk pertama kalinya dalam tiga bulan.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen telah memperingatkan bahwa gagal bayar pembayaran AS dapat terjadi paling cepat 1 Juni jika Kongres gagal menaikkan batas pinjaman.

Baca juga: IMF: Pertumbuhan Timteng, Asia Tengah menurun karena tantangan global

Mengenai gejolak di sektor perbankan AS, Kozack mengatakan IMF menyambut baik tindakan "tegas" oleh regulator dan pembuat kebijakan AS untuk mengatasi kegagalan tiga pemberi pinjaman regional utama AS dalam beberapa pekan terakhir.

Kozack menambahkan bahwa IMF akan segera melakukan tinjauan tahunan "Pasal IV" terhadap kebijakan ekonomi AS, dan penilaian itu, yang akan dikeluarkan menjelang akhir Mei, akan menganalisis dampak tekanan pada bank-ban regional, termasuk pengetatan persyaratan kredit.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023