Emas berjangka tergelincir 5,80 dolar AS atau 0,28 persen

Chicago (ANTARA) - Harga emas melemah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang penurunan untuk hari kedua berturut-turut karena dolar AS menguat di tengah spekulasi investor bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, merosot 16,60 dolar AS atau 0,81 persen menjadi ditutup pada 2.020,50 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.047,60 dolar AS dan terendah di 2.016,70 dolar AS.

Emas berjangka tergelincir 5,80 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 2.037,10 dolar AS pada Rabu (10/5/2023), setelah terkerek 9,70 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 2.042,90 dolar AS pada Selasa (9/5/2023), dan meningkat 8,40 dolar AS atau 0,41 persen menjadi 2.033,20 dolar AS pada Senin (8/5/2023).

Indeks dolar, yang melacak mata uang AS terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,7 persen menjadi 102,06, menunjukkan tingkat tertinggi dalam lebih dari seminggu, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (11/5/2023) bahwa indeks harga produsen (IHP) AS naik 0,2 persen pada April, lebih rendah dari yang diharapkan. Secara tahunan, IHP naik 2,3 persen, turun dari 2,7 persen pada Maret dan pembacaan terendah sejak Januari 2021.

Angka IHP yang lebih rendah dari perkiraan menunjukkan pelonggaran inflasi, namun masih tergolong tinggi yang semakin meredam emas.

Departemen Tenaga Kerja AS juga melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS meningkat 22.000 ke penyesuaian musiman 264.000 untuk pekan yang berakhir 6 Mei, pembacaan tertinggi sejak Oktober 2021. Para ekonom memperkirakan untuk 245.000 klaim.

Selama acara di Northern Michigan University di Marquette, Michigan, Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan Kamis (11/5/2023) bahwa periode suku bunga tinggi yang diperpanjang akan diperlukan jika inflasi tetap tinggi.

"Ada beberapa bukti inflasi tinggi turun, tapi sejauh ini cukup bertahan," kata Kashkari.

Tetapi prospek perlambatan ekonomi di Amerika Serikat dan kemungkinan gagal bayar negara itu membuat logam kuning itu berada di atas 2.000 dolar AS, di tengah permintaan safe haven yang stabil.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 1,234 dolar AS atau 4,81 persen, menjadi ditutup pada 24,424 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terpangkas 14,10 dolar AS atau 1,26 persen, menjadi menetap pada 1.105 dolar AS per ounce.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023