"Terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Bapak Gubernur atas kampanye Merdeka Belajar karena ini Kurikulum Merdeka tool yang paling tepat untuk mempersiapkan generasi kita ke depan," kata Direktur SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wardani Sugianto saat menghadiri kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra di Kendari, Kamis.
Sugianto menyebut bahwa secara umum SMA dan SMK di Indonesia saat ini hampir 85 persen sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.
"SMA dan SMK tahun ini sudah mencapai hampir 85 persen, juga SD SMP yang menerapkan Kurikulum Merdeka. Dari data terakhir SMA itu hampir 82 persen, SMK mendekati 80 persen menerapkan Kurikulum Merdeka," ujar dia.
Baca juga: Kemendikbud ajak industri terlibat bentuk pelajar miliki sikap adaptif
Baca juga: Nadiem paparkan 3 terobosan pendidikan RI pada EWF di Inggris
Dia menerangkan kurikulum merdeka sebagai salah satu strategi penguatan literasi numerasi yang lebih fleksibel dan fokusnya terhadap materi esensial, pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila serta kompetensi peserta didik.
Kurikulum merdeka juga memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan kreativitas, mengembangkan keterampilan.
Menurutnya, semakin banyaknya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka tidak semua akan diramu lalu diberikan kepada siswa seperti kurikulum sebelumnya yang syarat dan materi.
Kemampuan dasar siswa yang dibangun supaya memiliki daya adaptasi yang tinggi yaitu berupa literasi dan numerasi.
"Jadi kalau literasi dan numerasinya tinggi maka daya adaptasi anak terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang baru itu cepat," ucap dia.
Dia berharap dengan meningkatnya sosialisasi dan kampanye Kurikulum Merdeka Belajar, semua SMA/SMK bisa menerapkan kurikulum tersebut.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengatakan Program Kurikulum Merdeka Belajar yang telah ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI harus terus dikampanyekan.
"Program Merdeka Belajar merupakan langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya sumber daya manusia unggul bagi kelangsungan anak bangsa di masa akan datang," katanya.
Menurutnya, Kurikulum Merdeka Belajar di Sulawesi Tenggara sangat berkaitan dengan program "Sultra Cerdas" yang merupakan salah satu program dan visi-misi dari kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra (Ali Mazi dan Lukman Abunawas).
Ia juga menambahkan, kurikulum Merdeka Belajar tersebut siswa diajak bagaimana bisa mandiri, bisa berkolaborasi dengan orang banyak dan bagaimana siswa dibuat harus berpikir kreatif.*
Baca juga: Nadiem: Transformasi holistik poin pembelajaran dari Merdeka Belajar
Baca juga: Nadiem: Kampus Mengajar tingkatkan literasi dan numerasi tepat sasaran
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023