Jakarta (ANTARA) - Princeton Digital Group (PDG) berkomitmen menghadirkan pusat data yang lebih ramah lingkungan sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlanjutan.

"Di sini kami di PDG kami punya komitmen yang sangat kuat untuk sustainability," ujar Managing Director, PDG Indonesia Stephanus Tumbelaka di Jakarta, Kamis.

Stephanus menuturkan secara tidak langsung pihaknya sebagai penyedia layanan pusat data turut berkontribusi menghasilkan emisi karbon lewat penggunaan tenaga listrik yang besar.

Diketahui, pusat data merupakan salah satu industri yang dalam pengoperasiannya membutuhkan listrik yang besar.

Produksi listrik di Indonesia masih menggunakan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berbasis pada penggunaan bahan baku batu bara. Proses pembakaran batu bara tersebut masih menghasilkan emisi karbon.

Sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan, PDG berupaya untuk menghadirkan pusat data yang lebih ramah lingkungan, salah satunya dengan menggunakan perlengkapan yang lebih efisien dan hemat energi.

"Kita bisa sebut sebagai green itu dari komponen yang kita pakai itu harus green certified, lalu saat mendesain gedungnya juga ke arah sana," kata Stephanus.

Sementara itu, Head Group Marketing PDG Indonesia Pritimukta Sarangi menambahkan bahwa pihaknya memiliki target untuk mencapai nol emisi karbon pada 2030.

"Kami memiliki visi untuk menjadi pemimpin di Asia dalam hal berkelanjutan," kata dia, seraya menambahkan bahwa PDG konsisten menerbitkan laporan perusahaan mengenai keberlanjutan setiap tahun.

PDG saat ini memiliki lima pusat data di Indonesia, antara lain berada di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Pekanbaru. Perusahaan yang masuk ke Indonesia pada 2019 itu juga tengah membangun pusat data keenam yang berlokasi di Cibitung dan direncanakan akan diresmikan pada 2023.

Baca juga: Lima strategi PDG optimisasi pusat data di Indonesia

Baca juga: Princeton Digital Group raih pendanaan 500 juta dolar AS

Baca juga: BDDC hadirkan pusat data dalam kota berkapasitas 60 MW

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023